Bone Scan Lagi
Hari ini gw bone scan lagi. Dan kembali di RSPAD Gatot Subroto. Semata-mata biar nggak usah pusing mikirin prosesnya lagi.
Di bone scan yang pertama, gw langsung teng-go aja bisa dapat tindakan. Pagi nelfon, ada slot kosong, bayar, jreng langsung bone scan. Ini terjadi tanpa gw riset dulu soal apa sih bone scan itu. Luar biasa ya. So unlike me ;)
Kali ini bone scan dilakukan karena #kemo19 sudah selesai. Jadi ini ibarat ngumpulin hasil-hasil menuju rapor naik kelas, menjadi cancer survivor. Jieeh. Amin amin amin.
Teman antrean gw adalah seorang tentara. Awalnya sih kita diem-dieman, tapi ya gw nggak betah juga nggak ngajak ngobrol hahaha. Jadi lah gw mulai iseng tanya-tanya dia tugas di mana, ngapain aja di tempat tugasnya dll. In turns out to be exciting stories :) Dia sebelumnya tugas di Poso, kebagian ngejar kelompok Santoso juga. Juga sempet ditugaskan di pulau terluar. Dan dia bilang, lebih baik ditugaskan di pulau terluar dibandingkan di daerah konflik, karena tunjangannya lebih besar. Sungguh nuansa liburan terbayang itu: sehari-hari di pantai, patroli di laut, olahraga dengan nangkap ikan, berenang, dll. Kalau dibandingkan dengan di daerah konflik gituu ya kayaknya kok gw setuju sama si pak tentara ini. Sama-sama kepisah dari keluarga -- yang satu beresiko ditembak teroris, yang satu lagi... yah ada juga sih resikonya, tapi kok kayaknya lebih cihuy hehe.
Sama seperti sebelumnya, gw bone scan dengan jalur pribadi. Biar cepet. Biaya Rp 1,4 juta. Bayarnya di Paviliun Kartika.
Sama seperti sebelumnya juga, abis bone scan gw kembali bekerja. Mudah-mudahan badan gw nggak berpendar karena efek radiasi :)
Di bone scan yang pertama, gw langsung teng-go aja bisa dapat tindakan. Pagi nelfon, ada slot kosong, bayar, jreng langsung bone scan. Ini terjadi tanpa gw riset dulu soal apa sih bone scan itu. Luar biasa ya. So unlike me ;)
Kali ini bone scan dilakukan karena #kemo19 sudah selesai. Jadi ini ibarat ngumpulin hasil-hasil menuju rapor naik kelas, menjadi cancer survivor. Jieeh. Amin amin amin.
Teman antrean gw adalah seorang tentara. Awalnya sih kita diem-dieman, tapi ya gw nggak betah juga nggak ngajak ngobrol hahaha. Jadi lah gw mulai iseng tanya-tanya dia tugas di mana, ngapain aja di tempat tugasnya dll. In turns out to be exciting stories :) Dia sebelumnya tugas di Poso, kebagian ngejar kelompok Santoso juga. Juga sempet ditugaskan di pulau terluar. Dan dia bilang, lebih baik ditugaskan di pulau terluar dibandingkan di daerah konflik, karena tunjangannya lebih besar. Sungguh nuansa liburan terbayang itu: sehari-hari di pantai, patroli di laut, olahraga dengan nangkap ikan, berenang, dll. Kalau dibandingkan dengan di daerah konflik gituu ya kayaknya kok gw setuju sama si pak tentara ini. Sama-sama kepisah dari keluarga -- yang satu beresiko ditembak teroris, yang satu lagi... yah ada juga sih resikonya, tapi kok kayaknya lebih cihuy hehe.
Sama seperti sebelumnya, gw bone scan dengan jalur pribadi. Biar cepet. Biaya Rp 1,4 juta. Bayarnya di Paviliun Kartika.
Sama seperti sebelumnya juga, abis bone scan gw kembali bekerja. Mudah-mudahan badan gw nggak berpendar karena efek radiasi :)
Comments
Post a Comment