Memilih Payudara dan Bra
Akhirnya terjadi juga nih perjalanan ke Elling Bra.
Gw kenal Elling Bra sejak pertama kali urusan dokter di JBC. Ada posternya di sana. Juga pernah tanya-tanya sama suster dan admin JBC soal bra dan silikon buatan Elling Bra ini. Elling Bra ini sudah berdiri selama 18 tahun lho, gayeng!
Sebelumnya, gw memang memutuskan untuk going flat saja untuk sisi sebelah kanan pasca mastektomi. Lalu wangsit baru datang ketika dr Sugi menyarankan gw untuk pakai prostesis. Pertimbangan utama: kondisi 'berat sebelah' ini akan berlangsung seumur hidup dan ini bisa berpengaruh ke postur.
Ok, jadilah kita atur piknik ke Elling Bra. Kebetulan sekalian bisa angkut Pelangi dan jalan-jalan rame-rame ke Ikea. Udah jauh-jauh ke BSD gitu lho, harus pol sekalian!
Kami tiba di Elling Bra ini sekitar jam 09.30. Tokonya kecil, di salah satu ruko di BSD. Nanya satpam sekali, dia langsung tahu toko yang dimaksud dan menunjukkan arah. Di dalam, kami disambut seorang mbak berperawakan kecil. Gw diminta masuk ke ruangan untuk ukur payudara.
Setelah selesai diukur, gw diminta pakai bra punya Elling bra. Kalau mau pakai silikon atau busa, langkah yang lebih utama sebetulnya adalah mengukur si bra karena dia yang akan menopang. Silikon/busa itu urusan nomor dua. Sebetulnya, bisa juga si silikon/busa ini dipakai dengan bra biasa, namun tentu disarankan pakai Elling Bra juga. Kenapa? "Karena kita juga ingin mempertahankan payudara yang masih sehat, supaya tetap terjaga," kata si Mbak.
Pas pertama pakai bra-nya, wih enak ya. Nggak pakai kawat, tapi bisa menopang dengan baik. Gw sih berasanya itu toket jadi munjung banget hahaha. Bra-nya ini bentuknya kayak bra menyusui. Abis pakai itu bra, kancing dibuka, lalu payudara 'ditarik' ke arah depan. "Supaya seluruh payudara ini masuk ke dalam cup," jelas si Mbak.
Setelah dirasa ketemu bra yang tepat, baru mulai pasang sumpelan. Si Mbak kasih liat sumpelan yang silikon dan busa. Perbedaan utama adalah di berat. Prostesis payudara silikon itu beratnya mulai dari 200 gram sampai 600 gram. Gile, berat amat yak. Kata orang-orang sih, jelas si Mbak, yang silikon ini karena lebih berat, jadi lebih menyerupai aslinya. "Beda dengan sumpelan busa yang bisa geser-geser," katanya.
Untuk sumpelan busa, ada ukurannya. Juga ada kode: lingkaran hitam dan lingkaran putih. Kalau lingkaran hitam itu tuh busa lebih padat. Sementara yang lingkaran putih itu busa lebih kopong. Tapi gw lupa nanya situasi apa yang membedakan pemakaian busa padat dan kopong itu.
Sementara untuk prostesis silikon, ada dua bentuk payudara: bentuk air mata dan bentuk segitiga. Bentuk air mata itu ya bentuknya kayak tetesan air gitu, sementara yang segitiga... well, segitiga :) Gw sempet coba pakai kedua bentuk itu. "Mbak, saya sih nyerah ya, nggak bisa membedakan apa bedanya dengan mata saya," kata gw ketika si Mbak mematut-matut. Akhirnya gw diputuskan lebih pas pakai yang bentuk segitiga. Kenapa? Karena bentuk air mata dianggap kurang 'mengisi' area mastektomi yang terjadi di dada kanan gw.
Sambil mematut-matut itu, lucu juga ngeliatnya. Ada dua payudara, lagi. Haha.
Selama ini emang gw nggak pernah mikirin kondisi uniboob. Jadi ketika dr Sugi menyarankan gw pakai prostesis, ini lebih kayak for the sake of experience gitu lhoh. Sama pas juga buat ngerayain "anniversary" untuk kanker payudara ini hoho.
Setelah pengukuran bra, ternyata bra yang pas buat gw itu dua nomor lebih kecil dibandingkan bra yang selama ini gw pakai. Tapi cup-nya lebih geda hahaha. Lalu karena kondisi mastektomi gw, tali pengait bra itu mesti agak digeser sedikit. Jadi itu bra mesti dibikin ulang. Bikin atau permak? "Kalau bikin baru lebih cepat," kata si Mbak. Baiklah. Proses pembuatan memakan waktu 3 hari kerja.
Soal harga, begini. Satu paket bra Elling itu terdiri dari 2 pieces bra, plus sumpelan busa sebagai bonus gratis. Harga satu paket bra adalah Rp 600 ribu. Sementara harga silikon itu Rp 750 ribu. Bra ini sifatnya seumur hidup - bisa diservis, bisa digedein lingkar dada, bisa diubah ukuran cup, dengan hanya tambah biaya Rp 50 ribu kalau nggak salah. Si Mbak Elling Bra ini juga bisa dipanggil ke rumah, siap melayani antar kota gitu deh. Dia juga punya sejumlah distributor di beberapa tempat.
Sekarang silikon dan sumpelan busa udah ada di rumah, siap dijajal. Bra baru akan datang Kamis atau Jumat pekan depan, cihuy!
Elling Bra
Jl Letnan Sutopo, Ruko Golden Madrid 1, Blok B No 23
BSD City, Serpong
(dekat Pasar Modern BSD & sekolah St Ursula)
HP: 0812 8880 8152, 0877 8000 8152
Gw kenal Elling Bra sejak pertama kali urusan dokter di JBC. Ada posternya di sana. Juga pernah tanya-tanya sama suster dan admin JBC soal bra dan silikon buatan Elling Bra ini. Elling Bra ini sudah berdiri selama 18 tahun lho, gayeng!
Sebelumnya, gw memang memutuskan untuk going flat saja untuk sisi sebelah kanan pasca mastektomi. Lalu wangsit baru datang ketika dr Sugi menyarankan gw untuk pakai prostesis. Pertimbangan utama: kondisi 'berat sebelah' ini akan berlangsung seumur hidup dan ini bisa berpengaruh ke postur.
Ok, jadilah kita atur piknik ke Elling Bra. Kebetulan sekalian bisa angkut Pelangi dan jalan-jalan rame-rame ke Ikea. Udah jauh-jauh ke BSD gitu lho, harus pol sekalian!
Kami tiba di Elling Bra ini sekitar jam 09.30. Tokonya kecil, di salah satu ruko di BSD. Nanya satpam sekali, dia langsung tahu toko yang dimaksud dan menunjukkan arah. Di dalam, kami disambut seorang mbak berperawakan kecil. Gw diminta masuk ke ruangan untuk ukur payudara.
Setelah selesai diukur, gw diminta pakai bra punya Elling bra. Kalau mau pakai silikon atau busa, langkah yang lebih utama sebetulnya adalah mengukur si bra karena dia yang akan menopang. Silikon/busa itu urusan nomor dua. Sebetulnya, bisa juga si silikon/busa ini dipakai dengan bra biasa, namun tentu disarankan pakai Elling Bra juga. Kenapa? "Karena kita juga ingin mempertahankan payudara yang masih sehat, supaya tetap terjaga," kata si Mbak.
Pas pertama pakai bra-nya, wih enak ya. Nggak pakai kawat, tapi bisa menopang dengan baik. Gw sih berasanya itu toket jadi munjung banget hahaha. Bra-nya ini bentuknya kayak bra menyusui. Abis pakai itu bra, kancing dibuka, lalu payudara 'ditarik' ke arah depan. "Supaya seluruh payudara ini masuk ke dalam cup," jelas si Mbak.
Setelah dirasa ketemu bra yang tepat, baru mulai pasang sumpelan. Si Mbak kasih liat sumpelan yang silikon dan busa. Perbedaan utama adalah di berat. Prostesis payudara silikon itu beratnya mulai dari 200 gram sampai 600 gram. Gile, berat amat yak. Kata orang-orang sih, jelas si Mbak, yang silikon ini karena lebih berat, jadi lebih menyerupai aslinya. "Beda dengan sumpelan busa yang bisa geser-geser," katanya.
Untuk sumpelan busa, ada ukurannya. Juga ada kode: lingkaran hitam dan lingkaran putih. Kalau lingkaran hitam itu tuh busa lebih padat. Sementara yang lingkaran putih itu busa lebih kopong. Tapi gw lupa nanya situasi apa yang membedakan pemakaian busa padat dan kopong itu.
Sementara untuk prostesis silikon, ada dua bentuk payudara: bentuk air mata dan bentuk segitiga. Bentuk air mata itu ya bentuknya kayak tetesan air gitu, sementara yang segitiga... well, segitiga :) Gw sempet coba pakai kedua bentuk itu. "Mbak, saya sih nyerah ya, nggak bisa membedakan apa bedanya dengan mata saya," kata gw ketika si Mbak mematut-matut. Akhirnya gw diputuskan lebih pas pakai yang bentuk segitiga. Kenapa? Karena bentuk air mata dianggap kurang 'mengisi' area mastektomi yang terjadi di dada kanan gw.
Sambil mematut-matut itu, lucu juga ngeliatnya. Ada dua payudara, lagi. Haha.
Selama ini emang gw nggak pernah mikirin kondisi uniboob. Jadi ketika dr Sugi menyarankan gw pakai prostesis, ini lebih kayak for the sake of experience gitu lhoh. Sama pas juga buat ngerayain "anniversary" untuk kanker payudara ini hoho.
Setelah pengukuran bra, ternyata bra yang pas buat gw itu dua nomor lebih kecil dibandingkan bra yang selama ini gw pakai. Tapi cup-nya lebih geda hahaha. Lalu karena kondisi mastektomi gw, tali pengait bra itu mesti agak digeser sedikit. Jadi itu bra mesti dibikin ulang. Bikin atau permak? "Kalau bikin baru lebih cepat," kata si Mbak. Baiklah. Proses pembuatan memakan waktu 3 hari kerja.
Soal harga, begini. Satu paket bra Elling itu terdiri dari 2 pieces bra, plus sumpelan busa sebagai bonus gratis. Harga satu paket bra adalah Rp 600 ribu. Sementara harga silikon itu Rp 750 ribu. Bra ini sifatnya seumur hidup - bisa diservis, bisa digedein lingkar dada, bisa diubah ukuran cup, dengan hanya tambah biaya Rp 50 ribu kalau nggak salah. Si Mbak Elling Bra ini juga bisa dipanggil ke rumah, siap melayani antar kota gitu deh. Dia juga punya sejumlah distributor di beberapa tempat.
Sekarang silikon dan sumpelan busa udah ada di rumah, siap dijajal. Bra baru akan datang Kamis atau Jumat pekan depan, cihuy!
Elling Bra
Jl Letnan Sutopo, Ruko Golden Madrid 1, Blok B No 23
BSD City, Serpong
(dekat Pasar Modern BSD & sekolah St Ursula)
HP: 0812 8880 8152, 0877 8000 8152
Comments
Post a Comment