Tangan Bengkak dan Ransel


Setengah harian ini gw terlalu asik mengetik. Begitu juga semalam sebelumnya. Akibatnya, pas jam makan siang, tangan kanan mulai cenat-cenut. Lengan kanan bagian atas, yang ke arah ketiak itu, berasa menggendut.

Hedeh... begini deh ya kalau lymphedema.

Langsung buru-buru gw wa Sr Ela, terapis lymphedema yang praktik di Jakarta Breast Center. Kita bersepakat bertemu jam 5 sore.

Treatment pertama: dielus-elus. Oh nikmatnya....
Treatment kedua: lengan gw dikompresi. Aduh, heaven...
Treatment ketiga: dielus-elus lagi, lengan dan sampai ke punggung. Yawlaaahh.. enaknyo!

Yang terasa sakit itu di bagian bahu, punggung kanan atas, juga area dekat ketiak kanan. Biang keroknya adalah ransel gw.

Sr Ela langsung menuju ke arah ransel gw dan mengangkatnya. "Ini sih berat banget." Hah? Massaaa... ini pas lagi enteng-entengnya lho. Lalu Sr Ela membandingkan dengan tas yang dia bawa -- 1 sling bag kecil untuk dompet dan hp, 1 tas cangklong kain untuk payung, botol minum. "Mendingan begini, kalau beban berat bisa dipindah."

Tapi kan...

Huhuhu. Bersama-sama Sr Ela, gw langsung inspeksi isi ransel gw:
- 1 dompet
- 1 pouch toiletteries
- 1 botol minum
- 1 buku notes
- 1 payung enteng sumpah
- 1 dompet koin
- 1 set kunci rumah
- 1 tempat kartu nama

ITU SEDIKIT KAN?

"Berat," kata Sr Ela.

Huhuhuhu. Jadi kepiye...

Apakah gw harus say goodbye pada ransel?

Huhuhu.





Brb, lagi cek sackai.com dulu nyaahahaha


Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Kuning

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)