Radioterapi, the High Way

Hari ini gw ke RSCM untuk memulai proses awal radioterapi. Ini maksudnya ke RSCM Kencana. Yang artinya, gw nggak pakai BPJS uhuk.

Keputusan yang menguras tabungan ini harus dipilih karena gw mau treatment dimulai segera. Kata dr Sugi, idealnya disinar itu 2-3 minggu setelah kemo 6. Kalau kelamaan ditunda, jadi nggak terlalu efektif. Waduh bow, males dah. Secara itu Herceptin udah 6x dibeli, harganya amit-amit pula... Trus bisa nggak efektif kalau proses sinar nggak segera? Dwoh.

Pilihan disinar dengan BPJS sulit terlaksana karena antrian super panjang. Di RSCM (biasa, bukan Kencana) antrian bisa 4-5 bulan. Di Siloam Simatupang bisa 2-3 bulan. Siloam Semanggi begitu juga. Sementara RSPAD nggak terima lagi tahun ini karena pasien membludak.

Info ini gw dapat dari petugas BPJS di RS Kramat, juga dari hasil nelfon satu per satu. Juga dari Ibu Dite, sesama pasien yang lagi menanti disinar dengan BPJS. Dia kelar kemo sebulan lalu, lalu baru akan disinar bulan Desember *__*


Setelah ditimbang-timbang, ya sudah lah ya. Kita pakai jalur bayar aja. Itung-itung gw lagi dapat 2x Herceptin gratis dari program Solusi Terapiku dari Roche. Itung-itung gw juga baru dapat uang asuransi untuk kondisi kritis kanker gw. Jadi ya kita manfaatkan itu secara optimal saja demi kesembuhan gw. Demi bisa sama Hil dan Senja :)

Setelah tadi ketemu Prof Hartati sebagai dokter radioterapi gw, baru deh keluar rinciannya: 25x disinar, harganya... dua digit, setara dengan 2 Herceptin. Brrrh... Pas ngeluarin duit, berasa bayar tebusan :)

Bismillah, sehat!

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Kuning

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)