Hygge
Di titik ini, marilah bersyukur. Atas semua yang sudah terjadi.
Gw gabung di grup wa soal kanker payudara. Di situ pada sharing macam-macam. Yang terakhir bikin hati miris. Si perempuan kanker payudara, lalu si suami nyumpahin si istri meninggal. Grup langsung penuh dengan dukungan kepada si perempuan supaya tetap kuat dan semangat berobat. Biarin aja si suami begitu, yang penting fokus berobat.
Lalu ada juga yang cerita kalau dia ini anak kos. Ya berarti tinggal sendiri, nggak sama keluarga. Cuma dijemput kakaknya kalau lagi kemo. Selebihnya dia harus mengurus dirinya sendiri. Ngurus emosi yang naik turun, juga memastikan supaya asupan makan sehat terus jadi santapan setiap hari.
Abis itu rasanya dada sesak. Betapa gw beruntung dengan kondisi sekarang. Ada Hilman dan Senja yang selalu dukung. Ada Mbak U yang setiap pagi bikinin jus dan siapkan buah potong untuk bekal. Ada bokap nyokap di rumah sebelah yang siap bantu. Ada mertua di Kayu Manis yang juga nggak putus kasih support. Ada kakak gw yang siap gw wa kalau gw lagi korslet.
My support system is there. All I have to do is focus in being healthy. And happy.
Hygge.
Comments
Post a Comment