Prosesi Radioterapi

Radioterapi di RSCM ini dilakukan di gedung Radioterapi. Gw masuk dari RSCM Kencana, lalu jalan sekitar 5 menit untuk sampai ke Radioterapi.

Tanya sama satpam di depan. Karena gw pasien tunai, bukan RSCM, gw diajak masuk ke pintu berbeda. Tulisan di pintu: Red Carpet Service. Lalu mendadak inget Bu Dite yang masih harus nunggu sampai awal Desember untuk mulai disinar... Huhuhu.
Ya sudah mari kita lanjut.

Pertama, ngurus admin dulu di bawah sebagai pasien baru. Ditanya, mau sama dokter siapa. Haiyaaa, mana aja deh yang cepet. Lalu dicoba dengan Prof Hartati, dia ini adalah Kepala Dept Radioterapi di RSCM. Dia available hari ini karena ternyata Jumat adalah jadwal Prof Tati trims pasien baru. Passs deh.


Setelah dipastikan gw sama Prof Tati, gw ke atas. Ruang praktik dia dinding kaca semua. Nggak lama, gw dipanggil masuk. Gw masuk bareng Hil dan Senja.
Diperiksa dulu. Gw kebetulan pas pakai baju dalam buatan Pak Rudy itu. Begitu dibuka, ternyata keringetan. Dokter langsung nandain: jangan dipakai dulu selagi disinar ya karena nggak boleh keringetan.

Kalau keringetan, yang harus dilakukan adalah mengeringkan dengan cara ditepuk-tepuk pakai handuk (jangan digosok), lalu kasih bedak. Bedak ini fungsinya menyerap keringat. Kalau lama-lama si bedak mengerak, maka bersihkan dengan tisu basah. Yak, tibalah masa di mana gw nggak mandi sebulan penuh huehehe.

Prof Tati ngasih jatah sinar 25x. Tiap lima kali disinar, harus konsul ke Prof T untuk liat perkembangan. Biaya dokter sudah termasuk di dalam paket harga yang ditawarkan ke gw. Yang belum termasuk adalah cek darah (setelah 5 sinar, sebelum konsul dokter) dan kalau ada dokter tambahan. Dalam kasus gw, gw diminta ke dokter siapa gitu untuk fisioterapi. Ada kayak terapi pijat buat tangan supaya bisa memperlancar cairan limfa -- ini kan macet karena ada kelenjar getah bening yang diangkat itu.

Sebelum mulai sinar, yang dilakukan adalah CT Planning. Badan gw digambar pakai spidol untuk nandain area mana yang mau disinar. Abis itu prosesnya adalah CT Simulator - gw masuk ke alat kayak donat raksasa gitu untuk ngetes posisi badan ketika masuk si donat ini. Rada degdegan pas masuk donat karena kirain lorong bakal panjang dan claustrophobic. Untunglah nggak.

Ibu petugas di ruang sinar sempat tanya apakah gw kerja atau di rumah. Gw bilang, gw kerja. Termasuk nanti rencananya pas proses sinar dimulai pekan depan. Si ibu langsung bilang gini,"Kerja boleh, tapi jangan maksain ya."

Waduh kalau digituin gw malah jadi degdegan... Secara gw suka nggak dengerin badan gw, secara gw suka sok kuat gitu.
Brrrh, degdegan mau mulai etape baru jadinya. Apalagi ini badan udah keok sejak kemo 5. Semoga lancarrrr semuanya.

Ayok sehat ah!

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Kuning

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)