Bukan Mayang Terurai
Rambut gw nggak bak mayang terurai. Nggak pernah terlalu gw urus juga. Creambath cuma itungan sebelah tangan dalam setahun. Model rambut pun gitu-gitu aja. Panjang paling rekor adalah lewat bahu sedikit.
Tapi ternyata tetap stres ya liat rambut rontok lalalala. Plus hairline gw juga mulai mundur - seperti yang didapati oleh kakak gw.
Jadilah hari ini gw potong pendek. Hilman juga ikut potong rambut.
"Pixie cut aja ya, Mbak," kata gw sambil kasih liat contoh dari google.
"Oh kalau gitu namanya model yongen."
Oke deh. Sikat bleh.
Sambil motong, si mbak nanya-nanya soal penyakit gw sambil sesekali menimpali,"Yang sabar ya Mbak. Semoga cepat sembuh."
Tapi kayaknya dia stres karena liat rambut gw rontok setiap kali mau motong. Mungkin itu sebabnya dia motong rambut gw lamaaaa banget.
"Tangan saya gemeteran, Mbak."
Yah si mbak...
Abis potong rambut, Senja ngetes.
"Masih rontok nggak ini? Yaaah... masiih..." kata dia sambil ngebuang rontokan rambut yang keambil sama tangannya.
"Aku potong rambut pendek supaya nggak stress kalau liat rambut rontok banyak banget. Kamu takut?"
"Aku nggak takut. Itu cuma ngagetin aja."
Comments
Post a Comment