Kisah Jackpot (1)

Mari kita cerita soal operasi. Operasi berlangsung pada Selasa (19/4/2016). Puasa dari jam 2 pagi karena operasi dijadwalkan jam 8 pagi.

Sampai jam 8 lewat, nggak kunjung ada tanda-tanda. Badan mulai lemes. Bibir mulai kering. Lapeeerrrr maaaakk.

Nyaris jam 9, barulah rombongan suster datang. Gw diminta naik ke tempat tidur dorong, lalu dibawa ke ruang transfer. Di situ gw masuk sendiri, meninggalkan Hil, bokap, nyokap, Om Yono dan Tante Siska. Tentu, ciuman super hot dulu dong sama Hil sebelum berpisah *penting*

Di ruang transfer, gw mencoba menenangkan diri. Mau kabur juga udah terlambat. Jadi ya hayo hajar bleh aja. Lalu datang dr Evert.

"Sudah siap? Sudah berdoa? Semoga jinak ya," kata dia sambil megang tangan gw.

Ah kamu dok. Kan gw jadi sedih kalau digituin...

Abis itu, tempat tidur didorong lagi masuk ke OK-1. Okeh, this is it. Semua udah pakai busana siap bedah. Lalu ada satu yang pasang infus di tangan kiri. Suster masang alat apa gitu di kaki gw.

Abis itu, dokter menyuntikkan sesuatu ke infus gw, menepuk-nepuk tangan gw sambil bertanya,"Masih sadar?"

Ih ini dokter bercanda. Kan gw masih melek. "Masih lah dok..."

Abis itu gw nengok kanan, trus mak blek.

Operasi dimulai.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Kuning

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)