Bone Scanning (1)
(Foto: Wikimedia) |
Gw pilih RSPAD karena lumayan deket dari kantor. Jam 9 lewat telp ke Gatot Soebroto. Eh baru deh ketahuan kalau bone scanning ada hari ini, besok nggak ada. Wah ya udah lah hari ini aja lah.
Langsung ke ojek pangkalan trus cuss ke tempat bone scanning.
Lokasinya adalah di Kedokteran Nuklir. Ini beda dengan Radiologi. Adanya di lantai 2.
Begitu daftar antrean, ditanya: sudah bawa minum?
Gw kaget. Kamu kok perhatian banget.. *tersedu* Eh ternyata enggak. Memang harus minum selagi nunggu bone scanning. Prosesnya adalah disuntik, lalu nunggu 3 jam sembari minum air yang banyak.
"Wah saya nggak bawa minum."
"Oh ya sudah, bisa beli di sini kok."
Lalu dia ngeluarin dua botol Aqua yang ukurannya besar. Setelah gw bayar (10 ribu), gw ambil satu botol.
"Dua-duanya Mbak."
Hah? Haduh, banyak amat PR gw. Seketika gw merasa kayak sapi glonggongan :)
Abis itu bergeser ke ruang tunggu. Lansia semua boooww. Gw paling muda *tersedu* Dan semuanya sudah dengan PR-nya masing-masing: dua botol Aqua untuk ditenggak.
Gw langsung sok-sokan pasang target. Dalam waktu 3 jam harus menghabiskan 2 botol Aqua. Berarti dalam 1,5 jam, gw harus tuntas 1 botol. Lantas gw minum dengan bersemangat *boong deng*
Ibu yang di depan gw sampai nandain,"Mbak ini hebat banget, baru datang, minumnya udah segitu," sambil nunjuk ke arah botol gw.
Ibu yang di depan gw sampai nandain,"Mbak ini hebat banget, baru datang, minumnya udah segitu," sambil nunjuk ke arah botol gw.
Hadeh Mak. Beratnyoooo iniii...
Pas nengok HP, ada WA dari Mbak Vivi. Dia menulis,"Itu minumannya nggak dikorupsi trus dibuang ke lantai kan?" Hahahaha. Andaiiiii itu bisa diganti es teh maniiissss.
Sepanjang 3 jam itu, jadilah kita semua bergantian masuk ke kamar mandi. Pipis gw dari yang semula berwarna agak kuning sampai jadinya bening gitu kayak air putih.
Setelah abis 2 botol, tinggal nunggu dipanggil. Lalu masuk ke ruangan bone scanning.
Comments
Post a Comment