Sesi Ganti Perban
Sudah dua kali dalam seminggu ini, gw menjalani proses pengosongan drain dan ganti perban. Berangkat dari rumah jam 5 dan sukses mendarat di JBC sejak jam 06.15 hari ini.
Pas ngosongin drain sih biasa aja. Dr Evert biasanya sekaligus membersihkan selang yang menuju ke drain. Karena suka ada endapan-endapan dari cairan sisa operasi di sana. Pengosongan tadi menghasilkan cairan sebanyak 250 cc.
Gw tanya, kalau cairan segitu banyak itu baik atau buruk. Dia menjelaskan begini: itu baik karena artinya ada yang merekatkan daging dan jaringan baru. Apa? Gimana? Nggak ngerti :) Tapi trus lupa untuk tanyain lagi hehe.
Yang paling menegangkan adalah saat buka perban. Lirik kiri, ada toket. Lirik kanan, adanya dada trepes dengan benang jahit warna hitam. Eeeeeekk. Scarry. Padahal itu juga gw baru tampak atas, belum tampak depan *so help me God*
Pas sesi buka perban, dr Evert memastikan Hil ada di samping gw.
"Suami harus lihat, supaya tahu penderitaan istri."
Abis itu gw sambil ketawa-ketawa bilang,"Kalau dia takut liat darah, dok."
Lalu dr Evert menyambung,"Kenapa takut sama darah? Darah itu artinya ada kehidupan. Kalau tidak ada darah, justru harus takut."
Bener juga doi :)
Setelah drain kosong dan perban diberesin, gw pastikan lagi soal rencana gw kembali kerja pekan depan. Dia setuju dan memang nggak papa.
"Jadi saya ke kantor bawa drain gini kan?"
"Iya. Paling sih jangan ke mal dulu."
"Lho kenapa dok?"
"Soalnya ada pasien yang ke mal sambil bawa drain, eh trus dikejar satpam karena dikira bawa pistol."
Haiiyaaaaahhh....
Pas ngosongin drain sih biasa aja. Dr Evert biasanya sekaligus membersihkan selang yang menuju ke drain. Karena suka ada endapan-endapan dari cairan sisa operasi di sana. Pengosongan tadi menghasilkan cairan sebanyak 250 cc.
Gw tanya, kalau cairan segitu banyak itu baik atau buruk. Dia menjelaskan begini: itu baik karena artinya ada yang merekatkan daging dan jaringan baru. Apa? Gimana? Nggak ngerti :) Tapi trus lupa untuk tanyain lagi hehe.
Yang paling menegangkan adalah saat buka perban. Lirik kiri, ada toket. Lirik kanan, adanya dada trepes dengan benang jahit warna hitam. Eeeeeekk. Scarry. Padahal itu juga gw baru tampak atas, belum tampak depan *so help me God*
Pas sesi buka perban, dr Evert memastikan Hil ada di samping gw.
"Suami harus lihat, supaya tahu penderitaan istri."
Abis itu gw sambil ketawa-ketawa bilang,"Kalau dia takut liat darah, dok."
Lalu dr Evert menyambung,"Kenapa takut sama darah? Darah itu artinya ada kehidupan. Kalau tidak ada darah, justru harus takut."
Bener juga doi :)
Setelah drain kosong dan perban diberesin, gw pastikan lagi soal rencana gw kembali kerja pekan depan. Dia setuju dan memang nggak papa.
"Jadi saya ke kantor bawa drain gini kan?"
"Iya. Paling sih jangan ke mal dulu."
"Lho kenapa dok?"
"Soalnya ada pasien yang ke mal sambil bawa drain, eh trus dikejar satpam karena dikira bawa pistol."
Haiiyaaaaahhh....
Comments
Post a Comment