Antre BPJS di Puskemas Jatiasih

Ini kali pertama gw ke Puskesmas Jatiasih. Dan ini adalah faskes tingkat 1 sesuai yang tertera di kartu BPJS gw. Hilman yang duluan pernah ngurus BPJS di sini, pas dulu dia tumor thyroid.

Kali ini giliran gw.

Kami sampai jam 07.15. Pintu Puskesmas masih ditutup, di depan ada dua orang duduk-duduk. Setelah celingukan sebentar, salah satu dari Mas itu bilang untuk ambil antrean dulu. "Nanti dipanggil," kata dia.

Antrean dibagi dua: kartu kuning untuk lansia, kartu hijau untuk... non-lansia :) Dan gw dapat nomor 29. Lumayaaan..

Yang paling juara adalah tulisan di pintu: harap lepas alas kaki. Kaiyyyaaaa, kayak di mesjid aja ini.

Urutan antreannya kayak gini:
- Ambil nomor antrean kuning atau hijau. Tunggu di bangku depan.
- Tunggu dipanggil. Panggilannya itu per kloter, misalnya: "Kartu hijau nomor 1-10."
- Kalau sudah dipanggil, masuk ke dalam Puskesmas.
- Abis itu waspada dengan panggilan di loket. Panggilannya sama juga: "Kartu hijau nomor 1-10"
- Kalau terpanggil, maka majulah dan kasih KTP, Kartu BPJS dan nomor antrean yang hijau/kuning itu.
- Tunggu dulu sampai dapat lembaran antrean sesuai poli yang dipilih (umum, gigi, lansia atau KIA)
- Duduk lagi saja, tunggu sampai nama dipanggil di poli tersebut
- Masuk ke poli, sampaikan keluhan atau keinginan. Untuk kasus gw: menyampaikan bahwa gw mau kemo dan minta rujukan ke RSUD Bekasi
- Akan dikasih lembaran, disuruh bawa ke loket pendaftaran lagi untuk dibuatkan surat resmi + cap Puskesmas
- Antre di loket 3 (Rujukan). Serahkan lembaran kertas.
- Tunggu sebentar. Terpaksa nunggunya deket loket karena makin siang, makin hiruk pikuk. Artinya, makin susah dengerin suara panggilan dari loket.
- Setelah kelar itu surat resmi, balik lagi masuk ke poli yang tadi, minta tanda tangan dokter
- Selesai

Gw sampai di Puskesmas jam 07.15, pintu Puskesmas buka jam 07.30 dan urusan gw kelar jam 08.30.

Kayaknya beradab ya. Well, di atas kertas, kalau begitu pasti beradab. Tapi kenyataannya nggak begitu karena;
- Orang pas baru datang itu bingung: nunggu di mana, mesti ngapain duluan. Alhasil, karena ada pintu terbuka, ya masuk. Padahal mestinya abis ambil nomor antrean, duduknya masih di luar dulu.
- Karena banyak yang bingung, alhasil semua orang bergerombol di loket. Celingukan.
- Pas udah dapat nomor antrean sesuai poli, cara manggilnya manual. Di poli umum, yang tadi gw samperin, orangnya manggil nomor antrean sambil teriak dari balik meja, di dalam ruangan. Ya kali gitu suaranya meluncur sampai ke area orang nunggu.
- Di poli umum sempat pakai speaker/toa per poli. Teorinya, udah bener nih. Tapi suara beradu sama suara speaker yang manggil-manggilin kartu hijau/kuning itu

Tapi overall, oke lah. Antreannya nggak sampai ratusan. Cukup manusiawi. Cuma lucu aja karena disuruh nyeker di dalam :)

Surat rujukan dari Faskes 1 sudah di tangan. Amiiiin.

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Kuning

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)