Echocardiograph

Ini adalah prosesi mendengarkan dan merekam gerak jantung gw sebagai bagian dari persiapan kemo.

Semestinya sih udah nggak bisa lagi dengerin jantung gw karena udah copot begitu denger kata Herceptin *___*

Menurut dr Sugiono, kalau kondisi jantung jelek, nggak bisa pakai Herceptin. Harus cari obat lain.

Oke, mari kita disko!

Seperti biasa, gw nyari dokter yang tersedia aja. Nggak ada preferensi. Gw absen satu-satu RS Kramat, Carolus, Permata Cibubur sampai Mitra Keluarga Cibubur. Akhirnya gw berlabuh di Mitra bersama dr Bona.

Diperiksanya kayak USG gitu: tiduran lalu diuwek-uwek pakai itu alat. Untung juga jantung ada di kiri karena di situ masih ada toketnya. Lha kalau di kanan kan males juga masih bekas luka gitu.

Si dr Bona menjelaskan semua yang dia kerjakan sambil nerangin apa yang di layar. Apa daya gw udah terlalu laparrrr untuk konsentrasi. Yang penting, jantung gw baek-baek aja, siap untuk menjalani proses berikutnya. Dan nggak copot.

Dia minta gw untuk mulai mengukur kekuatan jantung gw dengan cara jalan kaki. "Jalan kaki biasa lalu hitung, mulai berasa capek dan berat di menit ke berapa."
Yang 'normal' adalah jalan 6 menit tanpa ngos-ngosan. Kalau kurang dari itu, maka mesti lapor ke dr Sugiono supaya bisa rekomendasikan periksa jantung lagi. Karena itu juga bisa mengindikasikan obat yang dikasih nggak cocok sama badan gw.

Oke deh. Jantung sehat. Kemo menanti.

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Kuning

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)