Fisioterapi Lymphedema
Akhirnya nyobain juga fisioterapi :)
Fisioterapi di Jakarta Breast Center ini dilakukan oleh Suster Ela. Dia juga bekerja di Dharmais. Kalau hari kerja, on call, tapi kalau Sabtu pasti ada di JBC.
Tahap pertama adalah mompa tangan. Jadi tangan dimasukkan ke dalam sebuah selongsong -- kayak tas raket tenis ukuran besar. Abis itu dipompa deh pakai mesin. Rasanya kayak ditensi gitu, tapi ini untuk seluruh tangan. Ada 4 gelombang pijatan: area pergelangan tangan, lengan bawah, lengan atas lalu dekat bahu. Proses ini berlangsung selama 30 menit.
Abis itu, dipijat. Eh bukan dipijat juga sih, lebih tepat disebut dielus. Suster Ela menabur bedak dulu, abis itu mulai mengelus-elus lengan gw. Semua gerakan diarahkan ke atas dan ke bagian yang sehat. Jadi cairan limfe itu numpuk di lengan karena kelenjar limfe kan udah diangkat pas operasi. Jadi cairan yang ngumpul dialirkan ke kelenjar limfe yang masih sehat supaya mengalir lagi ke seluruh tubuh.
Enaaaaak rasanya :)
Sambil proses mengelus itu, Suster Ela mengingatkan lagi soal tangan kanan gw yang udah jadi 'tangan emas' itu. Sampai area punggung kanan atas gw ternyata harus dijagain juga. Dijagain artinya nggak boleh luka, dipijat, pakai perhiasan, ditensi, pakai vicks/minyak kayu putih atau dikerokin.
Wah. Bye-bye kerokan *sedih*
Langkah terakhir adalah exercise. Ternyata untuk orang yang udah sebulan lalu operasi, masih banyak gerakan yang masih kaku. Gw masih kesakitan di beberapa gerakan. Area dekat sikut kanan gw juga masih swakit kalau diregangkan.
"Wah ini sih masih perlu 2x lagi ketemu saya..."
Haiyyyaaa. Hayuk dah. Biar tuntassss.
Comments
Post a Comment