Posts

Showing posts from March, 2017

Menjelaskan Prostesis kepada Bocah Laki-laki

Image
Pas setelah semua proses memilih payudara palsu dan bra beres, gw berusaha menjelaskan dengan bahasa sederhana ke Senja dan Pelangi, yang ikut mengantar gw ke Elling Bra ini. Buat Pelangi, mungkin ini lebih nyambung karena dia perempuan. Nah untuk Senja, komentar dia ya sungguh luar biasa priceless lah :) Senja: Itu boneka nanti ditaro di badan Ibun? >> "boneka" itu maksudnya sumpelan busa. Soalnya empuk-empuk kayak boneka hihihi. Senja: Aku nggak ngerti deh, itu ditaro di mana sih? Gw: Inget nggak kamu dulu pernah usul, di tempat bekas payudara kanan Ibun dikasih apel aja? Naah, jadi ini sebagai pengganti apel itu lho. Senja: Ooooo. Ah mendingan apel aja. Eh tapi kalau apel bisa busuk ya... Senja: Itu nanti naronya gimana? Pakai selotip? Hilman: Nggak, pakai lakban (sambil ngakak)  Setelah ngalor ngidul ke percakapan lain, Senja muncul lagi dengan komentarnya. Senja: Ibun jadi kayak orang biasa lagi dong? Huahaha. "Orang biasa" which has

Memilih Payudara dan Bra

Image
Akhirnya terjadi juga nih perjalanan ke Elling Bra. Gw kenal Elling Bra sejak pertama kali urusan dokter di JBC. Ada posternya di sana. Juga pernah tanya-tanya sama suster dan admin JBC soal bra dan silikon buatan Elling Bra ini. Elling Bra ini sudah berdiri selama 18 tahun lho, gayeng! Sebelumnya, gw memang memutuskan untuk going flat saja untuk sisi sebelah kanan pasca mastektomi. Lalu wangsit baru datang ketika dr Sugi menyarankan gw untuk pakai prostesis. Pertimbangan utama: kondisi 'berat sebelah' ini akan berlangsung seumur hidup dan ini bisa berpengaruh ke postur. Ok, jadilah kita atur piknik ke Elling Bra. Kebetulan sekalian bisa angkut Pelangi dan jalan-jalan rame-rame ke Ikea. Udah jauh-jauh ke BSD gitu lho, harus pol sekalian! Kami tiba di Elling Bra ini sekitar jam 09.30. Tokonya kecil, di salah satu ruko di BSD. Nanya satpam sekali, dia langsung tahu toko yang dimaksud dan menunjukkan arah. Di dalam, kami disambut seorang mbak berperawakan kecil. Gw dimin

Sumpelan Payudara

Image
Tadi pas ketemu dr Sugi, dia menyarankan gw pakai sumpelan toket. Dia nggak bilang sih mending pakai yang busa atau silikon. Menurut obrolan sama JBC duluuuu banget, yang silikon itu lebih menyerupai berat aslinya. Banyak yang memakai sumpelan silikon untuk saat istimewa (misalnya kawinan - padahal kenapa mesti menjadikan acara itu istimewa sehingga harus pakai sumpelan yang lebih berat hayo). Sementara sumpelan busa lebih disukai untuk penggunaan harian, karena lebih enteng. Gw tanya sama dr Sugi: selain alasan estetika, pakai sumpelan gitu buat apa Dok? Kata dr Sugi, alasan dia justru bukan estetika. Kata dia, kondisi uniboob gw ini bisa bikin tubuh nggak seimbang. Satu ada 'beban' toket, sementara satunya lagi nggak ada. "Bisa pengaruh ke punggung nanti, karena berat sebelah," kata dia. Hmmm, ok. Masuk akal. Apakah ini akan menandai berakhirnya masa uniboob gw? Mari coba kita riset dulu biar pasti. Kalau ya, maka April mendatang gw bisa men

Ingatan Tajam

Image
Ini tempelan di pintu lift RS Kramat. D okter Sugi itu yang paling kanan. Pasiennya bejibun. Praktik dia nggak hanya di RS Kramat. Dia juga praktik di Mitra Keluarga Bekasi Barat, juga di JBC  Gw konsul ke dia dalam rangka persiapan kemo ke-15. Kalau dihitung-hitung, sudah hampir setahun lah gw jadi pasiennya. Seperti biasa, permulaan ketemu dengan dr Sugi selalu ditandai dengan signature greeting dia: bersalaman dengan kedua telapak tangan sambil dia tersenyum lebar. Lalu tadi dia menyapa, "Pak Hilman nggak ikut?" Wah dokter hebat masih inget nama suami saya lho, kata gw. Lalu dia meneruskan, "Senja gimana kabarnya?" Ebuset, sakti amat itu ingatannya!

#Kemo14 dan Nasihat Dokter

Image
Dosis Herceptin #Kemo14 naik karena berat badan badan naik. Pertama kali kemo, berat badan gw 55 kg. Dari awal dokter sudah bilang: berat badan harus stabil supaya dosis obat nggak naik. Dan sekarang, gw beratnya 58 kg. Jadilah dosis Herceptin naik dari 330 mg ke 360 mg. Dr Sugi: Tingkat kekambuhan makin tinggi lho kalau berat badan naik. Gw: Iya, dok. Dr sugi: Banyakin sayur buah, banyak olahraga. Gw: Iya, dok.

Peluk Tante Nane

Image
Tadi pesan ini lewat GoFood bareng teman sekamar kemo, Tante Nane dan Bu Rini. Buat hiburan karena menu RS sungguh tidak menggoda selera. "Enakan Gado-gado Boplo atau Bonbin?" "Bonbin dong!" kata Tante Nane. Gw kenal Tante Nane sejak April 2016, sehari sebelum operasi mastektomi payudara kanan. Beberapa kali ketemu pas antri dokter di RS Kramat, dan ini kali kedua sebelahan di kamar kemo. Tante Nane kalau cerita nggak bisa distop. Banyak dapat cerita paling gress soal RS dari dia, juga tips menghadapi kemo. Terakhir gw ketemu, ada masalah di paru-paru yang kebanjiran cairan. Obat kemonya sempat yang oral. Kondisinya membaik setelah ganti obat kemo. Hari ini kami bareng lagi. Sebelahan. Di Kamar 205. Gw udah mulai kemo, dia masih nunggu hasil periksa jantung dan paru - keduanya harus beres dulu sebelum mulai kemo, begitu perintah dokter. Sejak pagi Tante Nane gelisah karena dia udah nginep sejak Rabu malam dan sampai Kamis siang belum ada gelagat mulai