Posts

Showing posts from October, 2016

Beli Sepeda Statis

Image
Nyokap beliin buku: Cara Melawan Kanker dengan Olahraga. Ini adalah pemicu. Olahraga adalah hal yang belum pernah gw lakukan sebagai upaya melawan kanker. Beresin makan, udah dicoba. Menghindari makanan laknat, sudah. Minum albumina buat memacu pembentukan sel baru, udah juga. Nah sekarang harus serius olahraga nih. Sepanjang tahun ini, gw nggak pernah ikut kelas yoga. Pas awal tahun males-malesan. Lalu April dan seterusnya kan udah berkutat dengan kanker payudara dan aneka pengobatan. Jadilah makin nggak pernah ikut yoga. Yoga sendiri di rumah juga asal-asalan aja hehe. Sementara berenang, sementara ini kan belum boleh karena masih Radioterapi. Ya udah deh terpaksa kita tempuh jalan itu: beli sepeda statis. Browsing dikit, eh ternyata ada yang jualan di Mal Ciputra Cibubur. Telp dulu untuk tanya barang dan harga, lalu langsung ke sana. Gilak ini impulsif abis. Begitu sampai di lokasi, si sepeda statis yang semula gw incer itu ada. Tapi kok dia tampak ringkih gitu. Ini jenis

#Kemo8 bersama Prudential dan Makanan Padang

Kali ini, terpaksa kemo pakai Prudential. Gara-garanya adalah berkas BPJS tahap 2 yang masih ada kelirunya. Yaitu: puskesmas merujuk ke bag bedah di RSUD Bekasi, lantas RSUD Bekasi merujuk ke Bedah Tumor di RS Kramat. Dengan begitu, gw mesti ke dr Taslim lagi untuk minta rujukan internal. Pas gw mau urus rujukan internal ternyata ada info baru lagi: Dr Taslim belum tentu mau. Lha. Kepiye. Karena secara timing nggak cocok, jadilah long story short, kita pakai saja si Prudential. Gw cek sama Bu Ida,  dia bilang coba aja pakai kartu yang gw punya. Eh, kartu ilang sih, untung masih ada scannya. Jadilah hari itu gw radioterapi dulu, lalu masuk ke Kramat untuk kemo dengan kartu Prudential. Kalau kata petugas biasanya mesti minimal 12 jam di RS untuk bisa dicover asuransi. Hil datang menyusul langsung ke RS Kramat. Kayaknya ini adalah proses kemo yang paling biasa aja. Gw pesan Go Food juga kurang avonturir karena gw cuma pesen makanan Padang, hehe. Teman sekamar gw tidur dan main hp t

Blessings from the Region

Sejak Kamis kemarin, ada training Asia Calling di kantor. Sebagian pesertanya tentu gw kenal dengan baik: ada Jasvinder Sehgal, Bismillah Geelani, Naeem Sahoutara, Madonna Virolla, dan Kannikar alias Om. Senang ketemu mereka. Mereka nggak tau kalau gw kanker payudara jadi pada kaget pas liat gw botak. Jadilah gw ditanya macem-macem soal penyakit. Gw senang karena dapat banyak doa dari mereka. "You have blessings from India, Pakistan, Afghanistan, the Philippines, and Thailand. Speedy recovery!" Senang!

Kangen

Image
Malam ini kelonan sama Senja malah jadi mendadak mellow. Senja beberapa kali bilang 'malam terakhir' karena Senin-Jumat gw akan nginep di Rawamangun. Lalu kami pelukan. "Terasanya berat ya Senj?" Senja mengangguk. "Kangen sama Ibun," kata dia. Duh kamu bikin mellow deh ini jadinya. Lalu gw kasih contoh film di Life of Pi. Kan banyak adegan badai tuh. "Setelah badai, semua terlihat indah, baik-baik saja. Kita sekarang seperti lagi di badai itu. Harus sabar. Nanti pasti berlalu," kata gw. ((( There are times when I want to believe what I say to myself ))) Belakangan Senja emang sangat ekspresif menyampaikan perasaan ke gw. Waktu gw ke Nepal, dia kirim WA: kangen. Trus nangis-nangis juga karena kangen.  Sekarang juga dia sering bilang kangen. Gw senang tentunya dengan perkembangan ini, supaya Senja makin berani mengutarakan perasaan. Tapi ya tetap aja bikin sedih ini. I wish I have the luxury to be at home all th

Rambut Mulai Tumbuh

Image
Pasca kemo ke-6, rambut mulai tumbuh dikit-dikit. Setelah Herceptin ke-7 makin keliatan. Tadi Senja ngeramasin gw. Lalu dia menatap gw sembari berkata,"Aku udah lupa Ibun kayak apa kalau pakai rambut." Huehe. Aku sayang kamu Nak!

No Bra Day di BBC

Image
Kemarin gw diwawancara BBC Indonesia. Biasa dong soal kanker payudara. Tentu saja ini gara-gara Eci hihihi. Maka terjadilah ini tulisan . Link: http://www.bbc.com/indonesia/trensosial/2016/10/161013_trensosial_kanker_payudara?ocid=socialflow_facebook Selamat membaca!

"Kenaikan yang tidak menyenangkan"

Image
Asem. Itu kalimat bakal nempel di kepala gw terus kayaknya. Hari ini gw evaluasi kedua sama dr Evert , setelah kelar siklus 6 kemo. Tahapan gw sekarang adalah sudah selesai kemo yang 6 siklus, Herceptin ke-7, radiasi ke-8, tamoxifen ke-8. Yang gw khawatirkan setelah liat hasil evaluasi gw memang adalah si tumor marker jahanam itu. CEA: 2.8 (April) - 1.73 (Juli) - 2,58 (Sept) CA 15-3: 18.6 (April) - 26,2 (Juli) - 30,3 (Sept) Begitu liat angka itu, dr Evert bilang,"Ini kenaikan yang tidak menyenangkan." Dia lantas memperhatikan berkas gw lagi. "Naik terus, meski masih dalam batas aman." Ah shoot. Sebelumnya gw sudah menyampaikan kekhawaritiran gw ke dr Sugi. Dia lebih lempeng mengomentarinya, "Kan pengobatan belum tuntas" - dan itu benar. But still.... Gw lantas diminta untuk PET Scan. Dr Evert tanya dulu,"Finansial kamu gimana? Karena ini mahal." Duh Dok. Semuanya juga mahal ini bow. Tapi ya sutra lah ya, kita metik dulu duit di kebon bel

Ngeri

Image
Berada di ruang tunggu radioterapi ini emang bikin keder. Ada aja cerita soal metastase kanker ke daerah lain. Ada yang sudah 9 bulan bersih, trus masuk lagi buat radioterapi lanjutan. "Tulang saya kayak Dalmatian!" Ada juga yang sudah 2 tahun bersih trus metastase ke tulang. "Saya nggak bisa nyetir karena tangan saya nggak bisa pegang setir." Berasanya ya down lah. Apalagi hasil evaluasi kedua gw juga nggak cemerlang-cemerlang amat. Alhamdulillah bersih di paru, dada. Tapi angka CEA dan CA 15-3 belum turun secara signifikan. Malah ada yang naik lagi. "Dok, kok angka ini masih naik ya?" "Berarti di dalam masih ada yang tumbuh.  Kan pengobatan belum selesai. Masih ada Herceptin, ada radioterapi dan terapi hormon." Iya sih paham. Tetap aja berasanya... Duh biyung, kapan gw bisa merasa tenang kalau begini caranya? So help me God.

Mandi Tayamum

Image
Sejak mulai radioterapi, maka sesi mandi tayamum dimulai. Sebab garis-garis dan area sinar di badan gw nggak boleh kena air. Secara itu bagian dada, ya susah kan kalau mandi parsial.  Jadilah tisu basah sahabatku :) Bangun, cuci muka, sikat gigi plus mandi untuk area pinggang ke bawah. Abis itu lanjut dengan mandi area pinggang ke atas pakai tisu basah. Yang gantung itu ya bagian punggung. Pengen banget gw siram tapi kan sudah kalau swadaya gitu huhuhu. Nikmati aja lah yaw deh dong ah.

#Kemo7 dan Berat Badan

Jumat pekan lalu, ke Prof Tati. Dia bilang gini: Hb gw harus di atas 10, karena kalau nggak, sel kanker akan ketawa-ketawa. Pengobatan bisa nggak efektif. Gile, udah bayar dua digit gini trus nggak efektif? Alamakjan. Tips dari dia adalah makan yang tinggi protein. Diantaranya susu (dia nyebut mark apa gitu lupa) dan telur. "Telur 4 butir sehari ya," kata dia. Hadeeh. Blenger dah. Lalu Senin, gw ketemu dr Sugi untuk persiapan kemo7 hari ini. BB gw sekarang 58kg. "Kamu harus turun berat badan. Balik ke 55 kg. Kalau nggak, dosis obat harus nambah," kata dia. Secara harga Herceptin juga dua digit, ya nambah obat tentu jadi masalah laaaah. Bener aja. Dosis gw yang biasanya 330ml, sekarang jadi 348 ml. Sebelumnya lagi, dr Dyah bilang pas lagi kemo harus makan yang banyak biar kuat. Apalagi kan pas kemo boleh makan yang nggak-nggak. Nanti abis kemo baru deh: naik turun BB nggak boleh lebih dari 0.5kg. Kaiyayayaya... Jadi gimana ini memadukan pesan dari 3 dokter

Finally, Radioterapi!

H ari ini akhirnya gw radioterapi juga. Awalnya sempat mencemaskan karena nggak kunjung dapat kabar sampai jam 14 . Mana nelfon ke Radioterapi pun susah banget. Sekalinya berhasil nelfon jam 15, dikasih info kalau plan belum jadi. Alamak. Yang bener nih. Gw ngotot mau ngomong sama Sr Naning. Jadilah gw telp berkali-kali lagi sesudahnya. Jam 16 akhirnya bisa telp dan dapat kabar gembira: plan sudah jadi. Alhamdulillah mulai jugaaak. Jam 17 gw sampai di RSCM. Prosesnya panjang juga ya karena ini kali pertama. Gw ke ruang simulator dulu. Gw tiduran lalu dicek posisi sinar yang nanti akan diarahkan ke gw. Ada kali 15 menit di situ. Dan posisinya bikin pegel karena kepala gw mesti tengok pwol ke kiri. Sementara dada terpampang. Untunglah di kaki dikasih selimut. Abis kelar simulator mesti nunggu lagi. Mungkin sekitar satu jam. Semula gw sempat mau nunggu bareng pasien lain di poli umum. Tapi batal karena gw ngeri sendiri. Di radioterapi ini kan ya pasien datang dengan beragam jenis kank

Enaknya Tinggal di Jakarta

Image
Gw bangun jam 04.30 seperti biasa. Tapi trus abis itu gantung. Lah wong gw udah di Rawamangun, kan nggak perlu pagi-pagi amat. Plus nggak perlu gusrah-gusrah Senja buat mandi :) Jadilah leyeh-leyeh dulu. Trus sarapan sambil nonton TV dan ngobrol sama Tante Titut. Wah juwara banget itu. Mewah! Dan baru berangkat jam 7! Astaga. Hidup kayaknya nggak pernah semewah ini haha. Karena Selasa pagi belum ada info radioterapi, jadinya gw ke kantor aja. Berangkat nebeng Tante Titut yang ternyata rutenya memang lewat depan kantor gw. Wah asiknyaa... Untung juga gw ikut Tante Titut karena gw jadi tahu rute yang enak buat ke RSCM. Jadi dari rumah, ke arah rel kereta, Paseban, nyeberang ke Kramat Raya, belok kiri ke Raden Saleh lalu belok kiri ke Cikini, tinggal lurus ke arah Megaria, sampai deh di RSCM. Pilih pintu masuk RSCM Pav Kiara supaya cepat sampai ke Dept Radioterapi. Agak melambung tapi nggak ada macet. Heaven. Selamat datang hidup baru :)

Batal Radioterapi

Image
Hari ini apes batal radioterapi. Mestinya, Senin (3/10/2016) jadi hari pertama radioterapi. Tapi apa daya, plan-nya belum kelar juga. Karena penasaran, abis konsul dr Sugi di Kramat, gw dianter Hil ke RSCM. Gw cari Sr Naning yang sebelumnya membantu gw pas awal radioterapi. Dan betul, plan radioterapi dari dokter belum kelar. Ternyata prosesnya CT Plan begini: - badan gw digambar untuk menentukan bagian mana yang mau disinar - dokter bikin plan radioterapi -- daerah mana akan dapat sinar sekian persen dll - plan diserahkan ke orang fisika -- untuk menentukan sudut tembakan sinar untuk mencapai prosentase yang diminta dokter - dokter review lagi hasil fisika -- dan ini bisa tektokan lagi - kalau sudah beres baru gw dipanggil untuk CT simulator dan sinar pertama Hoalah.. Dan plan gw belum beres karena gw baru digambar itu Jumat siang. Itu adalah Jumat paling ribet karena tektok RSCM - Kramat melulu karena ada agenda radioterapi di RSCM dan evaluasi kemo di RS Kr

25 Hari Selanjutnya

Image
Every day is a new adventure. Per Senin besok (3/10/2016) gw akan mulai etape radioterapi. Ini akan berbarengan dengan kemo Herceptin only itu. Radioterapi selama 25x, Senin-Jumat; sementara Herceptin masih sampai tahun depan. Radioterapi ini terjadi setiap hari. Prosesnya cuma 15 menit, tapi membayangkan rute rumah-RSCM kayaknya ngajak berantem banget. Jadilah kita pilih jalan shortcut: nginep di rumah Rawamangun. Ini adalah rumah keluarga bokap. Mbah Kakung dan Mbah Uti udah meninggal, sekarang ada Tante Titut plus Om Bambang-Tante Shinta di sana. Ada satu kamar kosong yang bisa gw inapi. Tadi udah telfonan sama Tante Titut dan disambut dengan gembira. "Kalau sama Tante Titut nggak boleh sungkan ya!" Okey! Jadilah tadi siap-siap koper lagi. Bawa baju kerja, baju tidur, dan aneka perkakas lainnya. Senja sempet ngomel karena gw berarti nggak ada di rumah. Hhh.. hang in there boy. Kita akan lewati etape ini ya! Selamat datang juga 5 minggu tanpa mandi :)

Doping Albumina

Image
Setiap abis kemo, gw berupaya minum Albumina. Albumina ini adalah sari pati ikan gabus, dalam kemasan beku. Gw tau soal Albumina ini dari nyokap, nyokap tau dari temannya. Pada prinsipnya, ini membantu kondisi tubuh saat kemo, juga memperbaiki jaringan tubuh. Pas deh. Albumina ini belinya RS Carolus, bagian Lukas. Harus telfon dulu sebelum beli untuk cek persediaan. Harganya Rp 75 ribu, dapat 1 pak isi 2 bungkus Albumina untuk diminum 2x sehari. Biasanya gw rajin minum selama seminggu pas abis kemo. Ceritanya sih ngebalap obat kanker yang ngancurin jaringan, dengan Albumina yang memperbaiki jaringan. Gw sesungguhnya nggak tau apakah kondisi badan gw seperti sekarang ini berkat Albumina atau nggak. Yah namanya juga usaha :)

Teman Baru

Image
Kemarin pas lagi nunggu admin jelasin angka radiasi, tiba-tiba gw disamperin seseorang. "Mbak Citra ya? Saya temannya Evelyne," kata dia. Satu-satunya Evelyne yang gw tau adalah anak SMA 8, sekelas dan sebangku sama gw pas SMA. "Evelyne Sari Damayanti?" "Iya! Itu teman kuliah saya." "Lho kok trus Mbak tau saya?" "Evelyne suka kirim foto Mbak di FB," sambil kasih liat wa dia sama Evel. "Dia bilang ke saya 'elo harus semangat kayak dia nih, kemo masih bisa ketawa-ketawa' gitu Mbak." Hoalah Evel bisa aja niiiyyy. Nggak lama, ada satu lagi temannya Mbak Winny ini datang. Gw lupa tanya namanya. Winny sendiri kanker serviks, sementara Mbak yang baju pink ini kanker payudara. Setelah selesai aneka treatment, 9 bulan kemudian ditemukan metastase ke tulang. "Tulang saya kayak Dalmatian, belang blentong." Life is hard, isn't it? That's why we need to choose to be happy. Etape b

Prosesi Radioterapi

Image
Radioterapi di RSCM ini dilakukan di gedung Radioterapi. Gw masuk dari RSCM Kencana, lalu jalan sekitar 5 menit untuk sampai ke Radioterapi. Tanya sama satpam di depan. Karena gw pasien tunai, bukan RSCM, gw diajak masuk ke pintu berbeda. Tulisan di pintu: Red Carpet Service. Lalu mendadak inget Bu Dite yang masih harus nunggu sampai awal Desember untuk mulai disinar... Huhuhu. Ya sudah mari kita lanjut. Pertama, ngurus admin dulu di bawah sebagai pasien baru. Ditanya, mau sama dokter siapa. Haiyaaa, mana aja deh yang cepet. Lalu dicoba dengan Prof Hartati, dia ini adalah Kepala Dept Radioterapi di RSCM. Dia available hari ini karena ternyata Jumat adalah jadwal Prof Tati trims pasien baru. Passs deh. Setelah dipastikan gw sama Prof Tati, gw ke atas. Ruang praktik dia dinding kaca semua. Nggak lama, gw dipanggil masuk. Gw masuk bareng Hil dan Senja. Diperiksa dulu. Gw kebetulan pas pakai baju dalam buatan Pak Rudy itu. Begitu dibuka, ternyata keringetan. Dokter l