Posts

Showing posts from June, 2016

Bosan

Image
Gw bosen makan telur. Gw bosen bangun pagi dengan ritual minum jus buah, albumin, susu dan obat. Gw bosen kakinya berasa sakit setiap malam. I can really relate to those who decided to quit chemo process. Padahal ini juga baru kemo kedua huhuhu.

Akupunktur

Image
Hari ini rasanya lemes banget. Plus lagi-lagi betis pegel. Sebagai upaya perbaikan, maka gw coba akupunktur. Kalau baca di internet, akupunktur bisa membantu mengaktifkan sistem imun dan mengirimkannya ke seluruh tubuh. Gw akupunktur sama dr Kemas di RS Meilia Cibubur. Dia bilang, tujuan akupunktur ini lebih untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi keletihan. Nah hayok deh. Hilman ikutan juga akupunktur. Alasannya sih nyari-nyari aja: kelelahan dan, ehm, obesitas huehehe. Setelah pakai kemben, jarum ditusuk. Total ada 6 jarum. Nggak pakai disetrum -- kalau Hil pakai disetrum. Setelah 20 menit, kelar deh. Trus rasanya apa? Hehehe ya nggak ada. Namanya juga usaha. Pasti nggak langsung keliatan hasilnya. Pulang dari akupunktur.... dudududu, makan sate kambing duyuuuuu... ;)

Tiga Kacamata

Image
Bukber di rumah Jatisari dengan menu ayam rosemary nyam nyam.

Senja dan Botak

Image
Senja masih gimanaaaa gitu dengan gw botak. Takut, kata dia. "Nggak biasa liat Ibun botak," kata dia. Pelangi juga mikir begitu. Kasih peluk dulu deh buat anak kecil :)

Botak

Image
A couple that gets bald together, stays together.

#Kemo2

Image
Gw sampai di RS Kramat sekitar jam 07.30. Urus admin, lalu disuruh periksa darah. Kali ini gw tidak perlu membayar biaya periksa darah sebagai pasien pribadi (yang adalah Rp 90 ribu), karena ini masuk ranah perawatan BPJS).  Sip. Abis itu nunggu sebentar karena kamar lagi disiapkan. Kali ini gw kembali ke kamar 204, ini kamar kelas 2. Sementara itu Hil ambil obat Herceptin yang dititip simpan di kantor YKI.  Sehari sebelumnya plus tadi pagi gw udah makan obat premedikasi. Setelah hasil lab keluar, maka suster akan kontak dr Sugi untuk memastikan proses kemo bisa dimulai atau enggak. Jadi begini urutannya: * Jam 8: periksa darah * Jam 10.50: obat masih dioplos sama suster, bilas dulu pakai infus NaCl * Jam 11.50: premedikasi injeksi, bilas kelar, masuk obat dexametasol * Jam 12.50: bilas sebentar * Jam 12.55:  obat pertama masuk, Herceptin (90 menit) * Jam 14.35: bilas * Jam 14.51: obat kedua masuk, docetaxel (3 jam) * Jam 18.40: bilas * Jam 19.23: obat ketiga masuk,

Bandana dan Buff

Image
Di kantor, ada temen yang pakai buff. Begitu liat itu, gw langsung berasa aha moment gitu. Gw langsung wa Hil. Gw: Eh aku pakai buff aja kali ya. Praktis. Tinggal pilih motif kece aja. Hil: Iya sik. Tapi kan nggak trendi. Kamu jadi bikerz deh. Gw: Lha kalau gitu pantesnya aku anak apa deh? Hil: Punk Sungguh percakapan ini sangat inspiratif kaaan. Kemarin pas siap-siap ke kantor, nggak sengaja liat bandana buatan Lemari Lila. Udah lama punya itu sejak lama tapi biasanya cuma pakai di rumah. Dan akhirnya gw putuskan pakai ke kantor karena bagian depan udah mulai ketara banget kalau membotak. Trus rambut awut-awutan nggak jelas. Sungguh ini bad hair day jelang bad no hair day gini. I got that kind of look from some people at the office for sure. Tapi biarin ah. Itung-itung latihan mental sebelum botak sesungguhnya. Ah gw jadi inget kejadian di hari Senin. Itu hari pertama gw ke kantor dengan rambut pendek. Lalu ada yang komentar,"Bagus kok, keliatan fresh." My inner s

Bukan Mayang Terurai

Image
Rambut gw nggak bak mayang terurai. Nggak pernah terlalu gw urus juga. Creambath cuma itungan sebelah tangan dalam setahun. Model rambut pun gitu-gitu aja. Panjang paling rekor adalah lewat bahu sedikit. Tapi ternyata tetap stres ya liat rambut rontok lalalala. Plus hairline gw juga mulai mundur - seperti yang didapati oleh kakak gw. Jadilah hari ini gw potong pendek. Hilman juga ikut potong rambut. "Pixie cut aja ya, Mbak," kata gw sambil kasih liat contoh dari google. "Oh kalau gitu namanya model yongen." Oke deh. Sikat bleh. Sambil motong, si mbak nanya-nanya soal penyakit gw sambil sesekali menimpali,"Yang sabar ya Mbak. Semoga cepat sembuh." Tapi kayaknya dia stres karena liat rambut gw rontok setiap kali mau motong. Mungkin itu sebabnya dia motong rambut gw lamaaaa banget. "Tangan saya gemeteran, Mbak." Yah si mbak... Abis potong rambut, Senja ngetes. "Masih rontok nggak ini? Yaaah... masiih..." kata dia sambil ngebuang

In Search of My Chemo Style

Image
Hari ini kami ke Grand Metropolitan. Hasil rapor Senja bagus dan kami mau bersenang-senang. Juga cari topi atau apa lah untuk rambut gw jelang botak ini. Mbak U sempat ngebuatin rajutan kupluk warna hitam putih buat gw. So sweet banget kan. Nah gw juga udah ada topi pancing dan kupluk merah. Ada juga koleksi scarf yang bisa dibongkar lagi. Sebelumnya gw sempet bilang ke Hil, kalau ada pasien yang menyarankan supaya gw pakai jaket dengan tudung aja. Praktis . Gw sih hayok ajaaa kalau begitu... "Jangan," kata Hil. "Itu kan nggak gaya. Kalo stylenya asik, mood kamu kan jadi naik juga. Itu penting." Baiklaaaaahh... Jadilah tadi nemu outlet kecil ini dan coba aneka macam tutup kepala. Sebelumnya gw pernah ke sini untuk beli peralatan winter. Gw cobain satu per satu koleksi kupluk dia. Si mbaknya mungkin bingung ini kenapa setiap kali nyoba mesti foto segala. Plus kenapa ada banyak rambut rontok di setiap topi/kupluk yang gw coba. Ups. Dan oh jangan lupa. Sud

Horor Malam Minggu

Image
Iya, gw tau ini bakal terjadi. Tapi kok ya tetap aja panik ngeliat kayak gini. Saatnya memulai chemo style.

Pillow Talk

Image
Semalam gw baca artikel soal menjelaskan kanker pada anak. Di situ disebutkan kalau kita sebagai ortu harus menjelaskan soal kanker kepada anak. Nggak boleh nutupin karena bisa membuat anak merasa excluded. Tapi juga nggak boleh semua pembicaraan di rumah itu melulu soal kanker. Tips penting lain adalah buat kondisi yang nyaman buat anak untuk nanya. Karena anak pasti punya banyak pertanyaan, tapi bingung nanyanya. Tapi pembicaraan soal ini harus on his terms -- jangan kita yang maksa-maksa ngobrol. Malam ini gw uji coba sama Senja. Pas mau bobo sambil pillow talk -- ini adalah momen paling menyenangkan karena santai ngobrol soal apa aja sambil peluk-peluk di tempat tidur. Gw mulai dengan bilang,"Senj, kalau kamu ada pertanyaan tentang penyakit aku, kamu bisa tanya aku ya. Kapan aja." Tadinya sih Senja diem-diem aja. Lantas tiba-tiba memberondong dengan beberapa pertanyaan sekaligus: Ibun kenapa kanker? Kenapa di payudara? Kenapa botak? Kenapa mesti kemo padahal sudah ope

Obat di YKI

Image
Yayasan Kanker Indonesia adalah tempat yang tepat untuk beli Herceptin. Untuk kemo pertama, gw nggak bisa beli di sini karena stok abis. Makanya bergeser ke Apotik Rama di Rawamangun -- yang untungnya menjual Herceptin dengan harga beda tipis sama di YKI. Untuk kemo ke-2, gw udah pesan Herceptin sama YKI, lewat apotekernya, Ibu Tuti. Untuk itu, terima kasih banyak untuk Mbak Yuniko CISC yang sudah kasih nomor telfonnya Ibu Tuti :) Prosedurnya kira-kira gini: - Telfon YKI tanya stok obat: bilang mau kemo tanggal berapa - Obat bisa dibeli dan diambil di jam kerja: Senin-Jumat jam 9-15. - Wajib pakai resep asli - Uang pembayaran bisa debit BCA & Mandiri. Bisa juga transfer ke: ** Mandiri: 122 000 478 6375 ** BCA: 7350 312 361 Lalu serahkan bukti transfer asli ke YKI.  - Ambil obat dengan perkakas yang tepat. Untuk Herceptin, obatnya harus dingin. Jadi bawalah cooler box/bag plus ekstra blue ice atau es batu buat jaga-jaga. Oh ya. Resep obat harus simpan yang aslinya supaya bis

Mbak Salon

Image
Di deket rumah itu ada salon. Jaraknya cuma 3-5 menit jalan kaki dari rumah. Gw pertama kali ke sana untuk creambath pasca operasi mastektomi. Lalu berapa kali keramas pas masih dalam kondisi belum boleh mandi. Jadi si Mbak Dewi ini tahu kalau gw kanker payudara dan kalau gw sudah mastektomi. Sabtu lalu gw ke sana untuk bersenang-senang: facial dan creambath. Diminta ganti kemben. Nah rupanya itu memberi inspirasi buat Mbak Dewi. "Mbak, teteknya yang diangkat itu kayak apa sih?" "Ya rata..." "Oooo..." (mukanya masih penasaran) "Mbak mau liat? Ngeri nggak nanti?" "Nggak ngeri, saya penasaran." Jadilah gw kasih liat bekas area payudara kanan gw yang sekarang diwarnai garis melintang bekas jahitan. Kok ya gw juga aneh-aneh aja nawarin orang asing liat toket gw... Yaaah, itung-itung penyuluhan lah yaaaa huekekkek.

It's Coming...

Image
Tadi pagi keramas lalu mendapati banyak rambut yang rontok. Iya iya tau kalau itu bakal terjadi, tapi tetap aja... Jadilah gw tersedu-sedu sambil mandi :) Di kantor, maksud hati ngerapiin rambut pakai jari, eh banyak juga yang rontok. Sampai itu rambut mesti gw buang ke tempat sampah ketimbang nyampah di lantai. Sore di RS, rambut diiket. Iseng ah copot karet. Eh bener... rontok maniiing... Ambooy... Di RS tadi ketemu Tante Nana. Dia menyarankan untuk potong rambut pendek dulu. "Biar kamu nggak stres nanti kalau lihat rambut makin banyak yang rontok." Dia dulu pakai wig dan mau kasih wignya buat gw. Duh baiknyaaa... Juga kenalan sama teman baru, namanya Mbak Neti. Dia satu angkatan sama Tante Nane pas kemo. Dia lagi cek ulang per 6 bulan. Dulu dia rambutnya panjang dan betul-betul menjadikan rambut sebagai mahkota. Makanya shock pas rambut rontok. Dia menyarankan gw pakai wig. "Kalau kata anak saya, ini kayak persiapan buat perang gitu. Jadi beli wig bareng anak sa

Demi Leukosit Tinggi

Image
Salah satu dampak kemo adalah leukosit yang turun. Sel darah putih digempur sama obat kemo sampai keok. Karena itu setiap kontrol ke dr Sugi pasti harus cek darah lengkap dulu. Dengan begitu ketahuan apakah perlu suntik Leukokine atau enggak. Leukokine ini booster jumlah sel darah putih. Kalau sel darah putih rendah, tubuh rawan kena infeksi. Terakhir kontrol, hasil leukosit gw tinggi. Bahkan sampai 3x lipat di atas normal. Sempat panik lah gw karena pas riset nemu kalau jumlah sel darah putih yang tinggi itu bisa dicurigai sebagai leukimia. Haiyyaaaa.... Pas dr Sugi lihat hasil leukosit itu tinggi, dia santai aja. "Bagus ini. Lebih baik jumlahnya kebanyakan daripada kurang. Kalau begini, kamu nggak usah pakai masker, pergi ke mal juga nggak papa. Nggak usah khawatir kena infeksi. Tapi paling besok drop lagi. Ini kan karena kamu kemarin suntik Leukokine." Ok, lega. Gw jadi inget omongan suster di JBC. Dia bilang, untuk mendongkrak nilai leukosit, makanlah ikan gabus. Untu

Myalgia

Image
Namanya sih keren, tapi sakitnya ampun. Myalgia itu muscle pain. Di gw, itu terjadi karena kemoterapi dengan obat Herceptin dan Taxane. Yo wis, no where to run kan berarti. Penyebab lain adalah radiasi dan terapi hormon. Yaassalam artinya ini neng myalgia bakal lama di sini kayaknya. Muscle pain ini pertama kali gw rasain adalah hari Jumat-Sabtu-Minggu pasca kemo 1. Terjadi di malam hari. Hanya di area betis. Rasanya tuh kayak gw abis jalan jauuuuuhhh banget, padahal ya enggak. Bisa hilang kalau dipijat. Tapi sempat juga lagi tidur trus kebangun karena betis sakit. Nah hari ini terjadi lagi. Yaitu abis gw pulang dari salon belakang rumah. Apakah karena gw jalan kaki? Kayaknya jarak juga nggak jauh tapi kok begitu amat. Rasanya itu cenut-cenut. Di betis. Bawannya jadi lemes banget kakinya. Kalau menurut yang gw baca, bisa dipijat, bisa pakai warm compression. Akupunktur pun juga boleh. Yang pasti harus bilang dokter supaya ini diatasi. Kalau nggak, muscle pain ini bisa berlangsung

Jangan Takut Kemo

Image
Barusan gw baca blog -- si suami cerita soal istrinya yang kanker nasofaring. Ditemukan saat stadium 2A, memutuskan untuk nggak kemo tapi pakai herbal dan alternatif, tidak ada hasil. Lalu akhirnya balik lagi ke dokter dengan kondisi stadium 4. Di blog itu si suami nulis soal takut kemo. Takut dampaknya sama badan. Plus pertimbangan keluarga. Karena itu mereka memutuskan untuk nggak kemo. Kemo itu identik dengan botak. Dan aneka bentuk sengsara dunia. Karena itu banyak orang yang memilih ngeri kemo. Gw sebenernya juga bener-bener baru ngeh kemo itu ngapain pas ada Saga soal itu. Waktu itu gw minta Dea Desylanhi yang liputan. Gw minta dia ngikutin Iyut alias Dahlia Citra Buana saat kemo terakhir. Gw minta Dea merekam semua perjalanan -- dari rumah, selama di RS, balik lagi ke rumah. Plus minta Iyut merekam "audio diary" pas pagi-pagi baru bangun tidur dengan recorder yang dibawakan Dea. Dari situ gw denger first hand soal kemo. Soal Iyut yang mual bahkan ketika lihat plang

Dr Sugi

Image
Dr Sugi ini spesialis penyakit dalam yang menangani kemo gw. Nama lengkapnya: Sugiyono Somoastro. Di titelnya ada KHOM -- menunjukkan kalau dia ahli hematologi. Kalau kemo, mesti sama yang KHOM itu.  Seperti biasa, dia memulai dengan salaman, dengan dua tangan, sembari senyum. Gw rasa ini yang bikin dia dipuji kiri kanan sama pasien sebagai dokter yang baik (plus ganteng menurut sejumlah pasien lain huehe).  Kebetulan hari ini gw datang sendiri -- sebelumnya sempat sama Senja dan Hilman. "Senja nggak ikut?" Eh buset. Pasien dr Sugi itu seabrek-abrek. Kalau praktik, bisa sampai jam 3 pagi. Jumlah pasien sehari bisa sampai 70 lebih. Trus dia inget nama Senja? Ajaib. Lalu konsultasi lah kami soal kondisi badan sekarang. Lanjut periksa fisik. Sebelumnya tiba-tiba dia tanya: "Kalau suami kamu namanya siapa?" Heh? Kok ajaib tenan. "Hilman, Dok." "Orang mana?" "Mmmm orang sini, Jakarta." "Kalau kamu, dari mana?" "Eh s

Antre Oh Antre

Image
Rumit sekali memang persoalan antre ini. Yang akan terjadi berkali-kali adalah antre ke dr Sugi. Urutannya gini: - Daftar ke pendaftaran. Contoh: Mau ke dr Sugi hari Kamis. Ditulis di buku, no 40. - Di hari Kamis pagi harus konfirmasi, mulai jam 7. Tadi gw sampai jam 06.15. Bisa aja konfirmasi by phone, tapi gw konfirmasi dengan cara langsung, hadir secara fisik di depan pendaftaran. Nomor 1 adalah Ibu Dite, nomor 2 adalah gw. Nggak dicatat nomor, tapi begitu urutan antrean yang terlihat secara fisik. Di saat yang sama si mbak pendaftaran juga angkat telp untuk pasien yang konfirmasi by phone. - Disuruh datang jam 13 karena dr Sugi mulai jam 14. - Gw datang jam 13.05. Kasih berkas BPJS 2 rangkap ke pendaftaran, disuruh nunggu. - Berkas ok, lalu gw ke ruang tensi. - Di dalam rumah tensi itu ngukur tensi (tentunyaaaaaa), timbang BB, catat keluhan pasien. Lalu gw dapat nomor 4. *Lha kok 4? Bukannya mestinya 2 ya? Entahlah* - Naik ke atas, nunggu di depan polinya dr Sugi. - Trus

Di Ruang Tunggu

Image
Di ruang tunggu. "Leukositnya berapa?" "Saya 4 koma. Ibu berapa?" "Wah saya 0 koma (sambil ketawa-ketawa). Kalau sama Prof, bisa langsung disuruh isolasi nih." Kayak lagi ngecek IP di akhir semester nih :) Lalu lanjut saling bertukar cerita, tips, info atau apa saja soal kemo, pasca kemo dan kanker masing-masing.

Suntik Leukokine

Image
Selasa dan Rabu pekan ini gw disuruh suntik Leukokine. Ini adalah suntikan untuk menambah kadar leukosit gw yang sedianya drop karena obat kemo. Senin kemarin pas periksa ke dr Sugi sebetulnya hasil leukosit gw masih dalam range normal. "Ini karena disuntik Leukokine," kata dia. Gw heran juga kok angka leukosit gw bagus mengingat gw lemes abis di akhir pekan. Dan fyi ajaaa nih ya, Leukokine nggak ditanggung BPJS. Lalalala. BPJS cuma nanggung satu Leukogen (sama aja isinya dengan Leukokine). Sementara pasca kemo ya mesti suntik Leukokine demi leukosit tinggi. Leukosit kan sel darah putih, gw perlukan untuk menangkal penyakit. Suntik Leukokine ini dilakukan di lengan atau perut. Pas di lengan, alamaaak soakitnyaaa. "Kalau suntik di situ sakit karena banyak ototnya," kata suster. Jadilah Selasa dan Rabu ini gw suntik di bagian perut. Masih sakit, tapi cincay laahh.

Kembali "Normal"

Image
Hari ini gw kembali kerja. Dan Selasa adalah harinya rapat editor. Gw rada degdegan: kuat nggak ya ini badan? Pagi dimulai dengan ke RS Kramat. Sesuai order dr Sugi, gw harus suntik Leukokine hari Selasa dan Rabu, lalu Kamis kontrol lagi. Begitu sampai di RS Kramat, naik ke kantor kemo, ambil Leukokine, turun ke IGD lalu minta tolong suntikin sama suster di sana. Biayanya Rp 30 ribu. Abis itu langsung ke kantor. Ajaibnya, badan gw biasa-biasa aja. Nggak linu. Nggak sakit. Nggak mual. Nggak muntah. Alhamdulillaaaaah banget. Sore-sore, kue keju Nguweh (FB: Nguweh) karya Shinta, temen kampus gw, sampai. Pas banget langsung diserbu sama anak-anak pas jam buka. Endessssssss luar biasa. Semuanya suka. Langsung tandas. Lalu gw pulang pakai Uber Motor. Beberapa hari ini kebetulan lagi di Bassura, transit sementara biar mobilitas lebih gampang. Jam 19 udah sampai dan ketemu Hil dan Senja itu rasanya surgaaa benneerr deh. Semoga besok badan gw enak juga. Badanku, be nice yaaa....

Support System

Image
Jadi pasien itu bukan cuma butuh usaha untuk terus semangat, gembira dan sembuh. Tapi juga butuh pendamping pasien yang sehat senantiasa. Juga gembira. Misalnya untuk antre. Ini bukan antre dokter, tapi antre konfirmasi dokter. Konfirmasi dokter di RS Kramat ini mulai jam 7an. Tanpa konfirmasi, dianggap batal. Konfirmasi by phone, widiiih... susah nembus 3 line telfon di RS ini. Terima kasih tak terhingga untuk kekasih hati Hilman Handoni juga semua support system sepanjang perjalanan ini. Muah! Aku padamu, selalu!

BPJS: Satu Hari, Satu Poli

Image
Ini adalah aturan BPJS: satu hari hanya boleh untuk satu poli. Nah hari ini gw mesti periksa darah rutin pasca #kemo1 sekaligus konsul ke dr Sugi. Itu dianggap dua poli. Untunglah gw seneng ngobrol dan tanya kiri kanan. Triknya adalah periksa lab bayar sebagai pasien pribadi, sehingga ke dr Sugi bisa tetap sebagai pasien BPJS. Soalnya kalau sebaliknya, maka periksa lab gratis tapi kemo jadi harus bayar sebagai pasien pribadi. Rugi bandar tentu dong sodara-sodara. Jadi marilah kita bayar lab periksa darah rutin 90 ribu perak.

Kangen Water

Image
Info dari beberapa pasien, minum Kangen Water itu membantu proses selama kemo karena dia mencegah mual. Cuk Anti, sepupunya nyokap yang survivor Ca Payudara juga bilang gitu. Teorinya kira-kira gini: sel kanker itu sifatnya asam, sementara Kangen Water itu sifatnya basa. Jadi pas di dalam tubuh, jadi netral. Nyokap langsung cari info soal Kangen Water ini. Harga 1 galon isi 5 liter dengan keran itu Rp 45 ribu. Ya sudah lah ya beli aja. Kalau segalon itu 45 juta, baru deh mikir :) Jadi sekarang air minum gw adalah Kangen Water. Udah dimasukkan dalam botol-botol kecil yang siap gw konsumsi sewaktu-waktu. Gw nggak tau juga sih apakah tidak mualnya gw ini akibat Kangen Water atau ya karena gw emang nggak mual aja. Lagi-lagi ini bagian dari sugesti. Semoga lancarrrr sepanjang kemo. Amin.

Albumin Demi Protein Tinggi

Image
Beberapa waktu lalu, gw dikasih tau suster JBC untuk mengkonsumsi ikan gabus karena proteinya tinggi. Protein diperlukan untuk bikin sel-sel baru. Tanya sama Mbak di rumah, eh di pasar adanya ikan gabus yang versi ikan asin. Trus nyokap dapat info dari temannya. Di RS Carolus di bagian Lukas, ada yang jualan saripati ikan gabus. Namanya Albumina, harga 45 ribu untuk 2x konsumsi (pagi dan sore, sebelum makan). Jadi itu dijual dalam bentuk beku, nanti dicairkan pakai air panas saat mau dikonsumsi. Bentuknya cair gitu. Jadilah sejak kemarin gw minum Albumina. Warnanya kayak jamu. Baunya kayak... ikan. Udah lah glek aja, sambil sedia madu untuk setelah minum Albumina. Gw nggak tau juga sih berasanya di badan gw kayak apa setelah minum Albumina. Yah itung-itung ini bagian dari sugesti biar badan sehat aja selama kemoterapi :)

#Kemo1 The Aftermath

Image
Sepanjang Minggu, rasanya lemes luar biasa. Muwalessssss ngapa-ngapain. Tensi pun sempet agak rendah. Kondisi ini lebih turun ketimbang Sabtu pas pulang dari RS. Sabtu masih sanggup ke mall karena pengen makan steak haha. Tapi hari ini, ampun dijeeeeee.... Yang paling menyiksa adalah tulang linu. Tidur malam aja sampai kebangun karena tulang sakit. Dan yang sakit ya cuma tulang kaki aja gitu. Jam 12 malem kebangun, jam 4 pagi kebangun lagi. Kalau dipijetin ya enak, tapi tetap aja nggak ilang itu ya pegel linu di kaki. Dan badan lemesssssss nggak karuan. 'Why me?' moment biasanya muncul pas tulang lagi linu-linunya. Dipijat sih enak, tapi tetap aja berasa cenut-cenutnya dari dalam. Kalau udah gitu ya nggak bisa ngapa-ngapain. Manyun aja sambil tiduran sembari berharap linu cepat berlalu. Plus mikirin pasien lain yang mengalami sembelit, diare, sariawan dll. Kaki linu mah mestinya efek paling cemen ini.  Makanya alhamdulillah banget, gw nggak merasa mual. Nggak muntah. Dan sel

Obat: Carboplatin

Image
Kalau urusan side effect dll, sama aja lah ini sama Taxofere dan Herceptin. Juga diberikan lewat infus. Beberapa efek yang bisa muncul: -  rasa panas - sakit perut - diare - sembelit - sariawan - infeksi - kebas Cara mengatasi: - minum yang banyak - hindari crowd - laporkan demam atau infeksi - cuci tangan - sikat gigi lembut - electric razor

Obat: Taxotere (Docetaxel)

Image
Kata Prof Z, ini obat yang efeknya paling kuat. Nama dagangnya Taxotere, isinya Docetaxel. Obat ini biasa dipakai untuk kanker payudara dll. Biasanya obat ini dibarengi obat lain. Diberikan lewat infus. Dosisnya tergantung tinggi, berat badan, kondisi tubuh serta tipe kankernya. Efek samping Docetaxel ini tergantung pada berapa banyak dosis yang dikasih ~ tapi tidak terkait dengan efektivitas obat. Efek samping: - darah putih drop (kita jadi mudah kena infeksi) - darah merah drop (anemia ((Ada kondisi namanya 'nadir' di mana efek obat membuat darah merah dan putih berkurang, bisa selama 5-9 hari, waktu recovery 21 hari)) - bengkak di pergelangan dan perut - kebas di jari (lapor dokter) - mual - diare - mulut kering, sariawan - kelelahan - infeksi - perubahan pada jari (berubah warna atau bisa juga kuku sampai copot) - sakit di persendian - alergi Nah premedikasi yang gw terima Rabu itu gunanya untuk menekan efek samping itu. Harus kontak dokter kalau: - demam

Obat: Herceptin

Image
Gw mulai dengan obat yang paling mahal, hehe. Herceptin ini punya nama generik: Trastuzumab. Dengan pakai Herceptin, maka ini artinya masuk targeted cancer therapies. Berarti ini untuk memburu sel kanker dengan spesifikasi tertentu. Cara bekerjanya seperti antibodi. Herceptin berpengaruh pada jantung. Karena itulah pemeriksaan echo jantung wajib sebelum mulai kemo.  Hasil echo menentukan boleh pakai Herceptin atau nggak. Herceptin juga berpengaruh ke paru-paru. Karena itu bisa muncul efek samping susah nafas itu. Dipakai untuk kasus seperti gw yang Her2-nya positif. Plus kelenjar getah bening positif. Diberikan dengan cara infus, selama 90 menit. Dosis tergantung tinggi badan dan berat badan. Karena itu penting bagi suster untuk mendapatkan protokoler pemberian obat dari dokter. Cara kerja obat: - memburu HER2 di sel kanker - HER2 memproduksi protein receptor di permukaan sel kanker dan bisa memerintahkan sel kanker untuk berkembang biak. - Herceptin nempel di HER2 positif unt

Teman Baru

Image
Hari ini banyak ketemu temen baru. Sejauh ini mereka senior semua. Ada Ibu Tini, Ibu Nunuk, Tante Ane. Mereka semangat luar biasa. Semua cerita semua soal mual, muntah, sariawan, lidah menghitam dan nggak bisa ngerasain makanan, tangan hitam, kuku 'meledak'... yet mereka semangat banget. Ibu Rini stadium 4, sudah metastase ke liver. Ibu Nunuk stadium 4, menjalar ke paru. Tante Ane sudah stadium 4 juga karena nyebar sampai otak, Ibu Dite yang udah kemo ke-4 dan masih juga heran kenapa dia kena kanker payudara, karena dia yang pertama di keluarga .... yet, mereka semangat banget. Info dari anak Bu Nunuk, dia sempat divonis cuma punya waktu 6 bulan. Tapi dia kemo semangat banget. That's good. Dari situ banyak tanya soal herceptin, soal layanan BPS di Kramat, soal dr Sugi, soal secara macem. Random chat, asli. "Obatnya semangat dan makan yang banyak," kata Bu Nunuk. "Nanti saya kasih kontak ke kelas senam yang instrukturnya paham soal treatment untuk breast

#Kemo1 Prosesi

Image
Ini prosesi #kemo1 hari ini: - cek darah sebagai penentu boleh kemo atau nggak. Yang dicek adalah Hb (batal 11-12), trombosit (400) dan leukosit (10000). - minum obat premedikasi Obatnya bwanyak. Dimakan 2x. - sebelum obat kemo masuk, tubuh "dibilas" dulu. Ini disebut "rehidrasi" artinya tetap infus pakai cairan biasa yaitu NaCl. - masuk obat kemo 1: herceptin (90 menit) - bilas lagi pakai NaCl (15 menit) - masuk obat kemo 2: docetaxel -- masih satu keluarga sama taxan. (3 jam) - rehidrasi lagi (15 menit) - masuk obat kemo 3: carboplatin (2 jam) - rehidrasi terakhir sampai bersih Karena ini #kemo1 maka malam ini akan nginep untuk observasi. Besok pagi juga. Pas mau pulang mestinya dibekelin obat pasca kemo untuk mengatasi efek samping. Ganbatte!

Kalung Sebalik Sumpah

Image
Ini adalah kiriman mengharukan dari Elvidayanti. Dulu dia kontributor KBR di Jambi dan memang sering advokasi Anak Rimba. Akhirnya dia sekarang di Benor FM, radionya anak Rimba, di Taman Nasional Bukit 12 Jambi. Beberapa waktu lalu kami barengan di sebuah pameran. Lalu Elvi dan 2 Anak Rimba main ke kantor Utan Kayu. Ngobrol sebentar sebelum akhirnya mereka pulang ke Jambi. Di situ gw kenalan sama Beteduh. Pas Elvi tau gw sakit, dia cerita ke Beteduh. Beteduh langsung bilang mau bikin kalung Sebalik Sumpah. Ini adalah kalung untuk menjaga gw supaya tetap sehat. Duuuh, jadi terharu sangat. Di dalam surat, Elvi menulis kalau Beteduh ingat gw karena gw suka duduk di lantai dan dia kira gw hamil. Huwaaaa, harus dikoreksi tuh. Itu buncit ajaaa hahaha. Terima kasih ya Elvi dan Beteduh dan teman-teman Benor FM! Aku padamuuuuuh...

#Kemo1... Not!

Image
Kemarin seharusnya jadi hari 1 kemo 1 yang jatuh pada tanggal 1 Juni. Passssss banget kan?! Tet tooottt.. salah sodara-sodara. Setelah visit dokter kemarin, yang gw lakukan nggak lain nggak bukan adalah makan. Eh, plus kerja dikit sambil buka laptop huehue. Yang pasti bosan total karena tahu nggak akan ada tindakan kemo. Sementara dari kemarin itu udah aura 'menuju kemo'. Rasanya tuh kayak udah nggak sabar mau tarung dan experience myself seperti apa rasanya kemo... tapi terus disuruh bobok-bobok manis. Kaiyyaaa. Kemarin siang, gw ngabisin makanan RS plus sate 10 tusuk. Siang, nyemil semangka sambil buka laptop. Sore, Hil bawa cheese cake. Malam, makan makanan RS plus sate 5 tusuk. Jangan-jangan ini sebenernya gw disuruh makanan biar enak pas disembeleh kekekekek. Eci yang tadinya ngajak makan siang, batal deh. Padahal kita mau makan makanan Vietnaaaam... nyaam! "Emang makan obatnya nggak boleh di rumah?" Yaaaa kalau balik lagi gantung juga sih secara ini udah

Menanti Besok

Image
Sekitar jam 14, Prof Zubairi datang. Kontrol ke semua pasien, termasuk gw. Nggak lama, datang juga dr Dyah. Rombongan suster pengiringnya banyak banget. Nggak lama, dr Sugi datang.  Astaga ini mah kayak rombongan dewa turun dari langit hahaha.  Pas masih ada Prof Z, dr Sugi cuma nengok gw aja. Setelah Prof Z cabut, baru dia nyamperin pasien lagi satu per satu. Di situ dia baru bilang kalau gw baru akan dikasih resep obat pre-medikasi. Ini maksudnya obat pra memo yang mesti dimakan. Kalau udah 2x makan obat baru bisa kemo. "Kemarin itu belum kita resepkan karena kan kita nggak tahu kapan dapat obat untuk kemo," kata dia. Dan karena itu juga, kemo baru akan dikerjakan besok. "Sore ini minum obat, besok pagi minum obat, baru besok kita kemo. Jam 9 ya," kata dr Sugiono. Yaaaaahhh baru besok? Kaiyyaaaa...

Ibu Sebelah

Image
"Kadang jenuh karena sudah kemo 24 kali, tapi saya mau sembuh. Obatnya semangat. Sama makan yang banyak," kata ibu di sebelah. Ibu ini stadium 4. Sudah menyebar ke paru-paru. Sempat dibilang hanya punya waktu 6 bulan. "Tapi dia semangat banget," kata anaknya. Tapi suka gimana gitu rasanya kalau pas telfon dia bunyi. Ringtonenya lagu Krisdayanti yang "Menghitung Hari"... #kemo1