Jangan Takut Kemo

Barusan gw baca blog -- si suami cerita soal istrinya yang kanker nasofaring. Ditemukan saat stadium 2A, memutuskan untuk nggak kemo tapi pakai herbal dan alternatif, tidak ada hasil. Lalu akhirnya balik lagi ke dokter dengan kondisi stadium 4.

Di blog itu si suami nulis soal takut kemo. Takut dampaknya sama badan. Plus pertimbangan keluarga. Karena itu mereka memutuskan untuk nggak kemo.

Kemo itu identik dengan botak. Dan aneka bentuk sengsara dunia. Karena itu banyak orang yang memilih ngeri kemo.

Gw sebenernya juga bener-bener baru ngeh kemo itu ngapain pas ada Saga soal itu. Waktu itu gw minta Dea Desylanhi yang liputan. Gw minta dia ngikutin Iyut alias Dahlia Citra Buana saat kemo terakhir. Gw minta Dea merekam semua perjalanan -- dari rumah, selama di RS, balik lagi ke rumah. Plus minta Iyut merekam "audio diary" pas pagi-pagi baru bangun tidur dengan recorder yang dibawakan Dea.

Dari situ gw denger first hand soal kemo. Soal Iyut yang mual bahkan ketika lihat plang Dharmais. Atau langsung hoek pas nyium bau rumah sakit dan sebagainya. Dea merekam semuanya dengan sangat baik. Termasuk juga pas dia nelfon gw sambil bisik-bisik.

"Mbak, ini kemo kan ternyata diinfus berjam-jam. Gw ikutin atau gimana?"

Oooo ternyata diinfus berjam-jam gitu toh kalau kemo. Di dalam Saga itu, Iyut memang cerita juga soal bawaan dia yang kayak orang piknik setiap kemo.

Yang paling mengharukan adalah audio diary Iyut. Dia cerita soal keinginan dia untuk terus hidup, demi anaknya dan lain-lainnya. Ini kayaknya one of those rare moments di mana gw ngedit sambil menitikkan air mata :D

Di kesempatan lain, waktu Iyut mulai botak, teman-teman juga langsung melakukan hal yang sama: pakai scarf untuk tutup kepala. Untuk menyemangati Iyut.

Di masa awal gw tau ada benjolan, lalu dalam hitungan 2 minggu saja melalukan operasi, gw ya degdegan. Menurut nganaaaaa..... Bagaimana pun, penyakit ini mengerikan. Mengerikan yang panjang. Bisa kelar, bisa juga enggak. Bisa mati. Trus nanti Hil gimana? Trus nanti Senja gimana?

Hil bolak-balik bilang: "Ini maraton, mesti hemat tenaga." Iya tau, tapi teteuuup ajaaaa...

Ketika gw tau gw harus kemo, yang bikin panik duluan justru soal duit. Hahaha. Pas ngobrol sama suster JBC soal persiapan kemo, dia bilang,"Persiapan utama itu makan, badan yang kuat." Saat itu yang terlintas di kepala adalah: lho, bukan duit nih yang mesti disiapin? Huehehehe.

Karena itu untung ada BPJS. Gw bukan buzzer, bukan endorser, tapi ya emang pemerintah mesti bikin jaminan kesehatan sosial kayak gini. Sejauh pengalaman gw, juga Hil, dengan BPJS, ya ada aja lah nestapa antre. Tapi buat gw itu 'terbayar' dengan jalan ke kasir dengan kuitansi Rp 0. Layanan BPJS di RS Kramat sejauh ini masih masuk di akal gw. Jadi tenaga tinggal difokuskan ke badan, demi kemo yang saksessssss.

Gw kok ya juga nggak takut sama kemo.
Mungkin karena bokap nyokap gw adalah dokter -- jadi jalan medis adalah jalan utama yang akan ditempuh. Nggak pernah terpikir untuk pakai jalur alternatif. Jadi inget Pandu cerita soal terapi alternatif yang mindahin kanker ke kambing huehehe.

Mungkin karena gw udah denger cerita Iyut itu. Jadi gw somehow mencuri semangat dia gitu. Apalagi nama kami kan sama-sama Citra #halah

Mungkin juga karena banyak kiri kanan depan belakang soal kemo. Secara macem mayoclinic, breastcancer.org  dan aneka web lain gw baca. Termasuk videonya Nalie Agustin (https://youtu.be/9AmWYDOj-y0) dan baca tulisan dia di www.nalie.ca

Dia berusia 20an tahun pas tau dia kena kanker payudara. Lalu dia mencatat semua perjalanan kankernya di blog dan di video. Dan dia juga akhirnya bikin e-book soal tips menghadapi kemo.

Dari situ sih gw mikirnya: OK, I can do this. Plus gw punya support system yang kece. Sip. Let's rock 'n roll!

Lalu di perjalanan, ketemu kawan-kawan kemo yang semangat. Yaaa mereka cerita juga soal ups and downs-nya. Tapi semua selalu berusaha menularkan semangat sehat. Dampak kemo itu nggak enak, tapi hadapi aja. Makanan nggak enak nanti, telen aja. Bahwa nurut sama apa kata dokter adalah hal terbaik.

"Gw kagum sama semangat elu," kata Mbak Cisya lewat WA. Eits jangan kagum dulu Mbak. Gw baru kemo pertama. Masih jauuuuuuhhhhhhh dari kelar.

PS: Fotonya nggak nyambung, gapapa. Yang penting pakai tas kece dari Sackai Bags :)

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Hasil PA & IHK

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)