Posts

Showing posts from May, 2017

Terjebak Depresi

Gw menduga kalau gw sedang memasuki episode depresi lagi. Di episode awal gw mengalami depresi, ini terkait dengan Tamoxifen yang gw minum. Salah satu efek memang depresi. After I found out that side effect, I started to rationalize what happened to me. All the mellow sessions, all the stop-by-at-the-park-before-going-to-work thing etc. Then I started to recognize that I might have episodes of depression. Then I started to hold back. Pulang kerja on time. Plesir lebih serius. Fokus pada notes to-do list gw. But yet, I feel like going through new episodes. Again. Cant really pinpoint to which event, but I feel the mood swing again. I snapped at my son the other day. Didn't bother with what my husband did to calm me. And I started to go home late again. I feel like I'm avoiding something. But I dont know what it is. I think I need my Headspace back. My Calm back. And perhaps stop watching House during my spare time? Please go away, dear depression. I want to be happy. I need

One More Chemo To Go

Image
Sudah #Kemo17 saja. Kalau dengerin cerita orang lain melewati kemo, kayaknya efek yang gw rasain itu cemen banget. Jadi kalau orang berkomentar ke gw 'wah kuat sekali', gw merasa nggak pantas. Yang kuat itu justru yang mengalami efek berat dan terus berjuang kemo demi kemo. Tapi gw pun nggak boleh jumawa. Apalagi ini sudah dimarahin berkali-kali sama dokter, disuruh turun berat badan. Mungkin gw terlalu happy selama kemo, sampai naik 5 kg sejak mulai kemo di Juni 2016. Atau justru sebaliknya: stres? Huehehe, apa pun itu, BB harus turun! PR utama nih demi sembuh dan tidak kambuh!

#Kemo17 dan Upaya Menuju 55 Kg

Image
Hari ini dokter yang visit itu dokter brondong ganteng itu lagi. Aha! Tumben selama kemo di RS, gw bisa tidur siang. Biasanya ada aja yang pengen gw kerjain. Udah ada laptop dari kantor sebetulnya, waiting for me to work. Tapi gw pengen nurutin badan: tidur. Setelah semua prosesi kemo selesai, seperti biasa ada resume medis dari RS. Di situ mencantumkan sisa obat Herceptin yaitu 61 mg. Karena obat Herceptin ini sudah dari bukaan sejak #Kemo16, maka obat udah nggak boleh dipakai lagi. Udah lewat masa pakainya karena obat sudah dibuka. Karena itulah 61mg itu harus dibuang. Uhuk. Berapa itu yak kalau diconvert ke dalam rupiah, lalalalala. Untuk #Kemo18 alias kemo terakhir, gw berarti harus beli Herceptin lagi. Seinget gw, satu dosis Herceptin itu 330 mg. Sementara sekarang gw dosisnya sudah lebih dari itu karena berat badan gw, yang semula 55 kg, sekarang sudah jadi 60 kg. Waduh! Berarti untuk kemo terakhir, gw sudah harus berberat badan 55 kg lagi??? Astaga. Gimana caranyaaaaa.

Mens!

Image
Tanggal 27 April lalu, gw mens. Lagi. Kaget banget pas tau itu. Sebab gw udah berhenti mens sejak kemo baru-baru mulai. Lalu trus gw kan masih minum Tamofen, yang fungsinya adalah menekan hormon. Trus jadi kenapa gw bisa mens lagi? Gw buru-buru wa dr Sugi. Menanyakan apakah ini berpengaruh ke pengobatan. "Ya," kata dia. Langsung deh gw lemes. Abis itu gw dikasih peringatan keras sama dr Sugi, dilengkapi dengan tanda seru. Disuruh untuk mengurangi berat badan. Karena berat badan yang tinggi akan meningkatkan potensi kekambuhan kanker. Kalau menurut info di sini , mestinya sih nggak perlu khawatir. Terutama karena gw masih di bawah 40 tahun dan secara alamiah belum mengalami menopause. Tamofen itu katanya berfungsi untuk menekan hormon estrogen. Makanya sering disebut gw dibuat menopause dini, karena hormon estrogen yang menurun = menopause. Karena itu juga gw mengalami gejala yang umum terjadi di menopause yaitu hot flashes - yang hanya terjadi sehari setelah gw se