Belajar EFT

Kalau ada masalah, ya kita coba cari solusinya. Ya kan.

Nah karena masalah gw adalah urusan kerjaan, yang bikin gw sakit jiwa, maka mari kita coba apa pun untuk mengatasinya. Salah satunya adalah ke Rumah Remedi.

Gw follow IG-nya Rumah Remedi sejak beberapa bulan lalu. Mereka punya aneka kelas meditasi, self-healing gitu. Yaaa udah lah ya mari kita coba. Toh gak ada efek kimiawi atau fisik ke badan. Jadilah gw telp dan daftar untuk hadir di kelas well-being.

Lalu datanglah gw ke sana hari Rabu pekan lalu. Gw abis ada agenda di luar kantor, abis itu langsung cuss ke Jl Bangka. Passs banget gw sampai jam 1930 dan kelas ternyata udah mulai.

Ternyata fokus kelas adalah belajar EFT, emotional freedom technique. Jadi kita tapping di titik-titik tertentu yang dianggap 'membuka' emosi kita. Intinya adalah belajar mengenali emosi kita. Bahwa 'marah' adalah first layer dan banyak layer lainnya. Ibarat ngupas bawang gitu.

Tapping dimulai di satu titik, dengan kita fokus memikirkan satu kejadian yang bikin kesel. A set of phrase yang udah disiapkan adalah: I feel ____ because of _____ but I still love myself. Kira-kira gitu. Jadilah tapping sambil mikirin si bakekok yang bikin sebel, boleh maki semaki-makinya. Wong gak ada yang denger ini. Sambil melampiaskan emosi itu, tapping pindah dari satu titik ke titik lain.

Abis kelar satu ronde, kita kasih nilai level of emotionnya. 10 yang paling parah. Kalau misalnya abis tapping 1 ronde itu angka ya 10 as in elu kesel banget, so be it. Abis itu ulang lagi ke ronde kedua. Teorinya, di ronde kedua itu levelnya lebih rendah, karena kan udah belajar let go. Kira-kira gitu.

Hal-hal kayak gini sebetulnya oh so not gw. Gw inget pernah jauh-jauh ke Kemang untuk ikut kelas meditasi, yang ada gw spaneng dan ngomel karena kelas terlambat mulai. Trus gw susah banget untuk mengendalikan pikiran gw supaya gak kemana-mana. Tapi yaaa namanya juga berupaya mencari solusi atas problematika kehidupan kaaan.

Gw gak tau it worked or not. I tried to play along with the flow. Ujungnya sih gw berasa migren berat. Sakit kepala cenut-cenut luar biasa. Mungkin itu perwujudan dari semua rasa kesel gw haha.

Kelas wellbeing itu kelar jam 2130, jadi kelas berdurasi 2 jam. Lumayan lah apalagi ada diskon 50% buat pekerja Jakarta hehe.

Gw sampai rumah masih dalam kondidi migren. Sumpah gak enak secara gw udah lama gak migren. Besok paginya pun masih berasa gak karuan. Jangan-jangan level gw justru naik dari 10.

Demi menuntaskan rasa penasaran, gw google juga lah itu EFT. Ini juga di luar kebiasaan, karena biasanya gw riset sebelum melakukan sesuatu kan. Dan ternyata Wikipedia menyebut EFT sebagai pseudoscience. Welah dalah huehehehe.

Yaaaa udah lah gapapa. Namanya in search of kannn. Yang penting kan gak beralih ke narkoba, misalnya. Narkoba gw cukup Tamofen aja deeeh :)

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Hasil PA & IHK

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)