Tanpa FNAB, Mari Kita Kemon

Foto: tqn.com
Tadi pagi konsul ke dokter Evert lagi di JBC. PR utama adalah menanyakan perlu atau tidaknya FNAB. Serta kasih hasil bone scanning.

Kata dr Evert, bone scan aman. Hasil periksa darah juga aman. Asik!

Lalu gw tanya soal FNAB itu. Dr Evert kembali menjelaskan kalau tingkat akurasi FNAB itu 97 persen. Artinya, masih ada peluang salah.

"Kalau sudah FNAB, akan tetap biospi di meja bedah juga kan?"
"Iya dong."
"Oh ya udah. Langsung biopsi terbuka aja deh."

Horeee.. hemat 750 ribu perak :)

Dr Evert lantas menjelaskan lagi apa yang akan terjadi di dalam ruang bedah kelak. Yang akan dikerjakan: payudara kanan dan kiri.

Mulai dengan payudara kiri dulu:
- Kenapa? Karena isinya kista
- Caranya? Menyedot cairan dari dalam kista.
- Jika betul itu kista, maka seharusnya berisi cairan. Jika betul begitu, maka dokter akan menyuntikkan obat ke dalam kista tersebut.
- Jika tidak ada cairan yang keluar, maka akan diambil sebagian untuk VC sehingga tahu persis itu apaan

Lalu ke payudara kanan:
- Akan mulai dengan tumor yang di sisi bawah karena itu diduga jinak
- Lalu akan mulai ke arah tumor yang diduga ganas
- Si tumor itu diambil, periksa PA (patologi anatomi) untuk tahu jinak atau ganasnya. Hasil keluar dalam waktu 30 menit.
- Jika jinak, operasi selesai
- Jika ganas, operasi lanjut sampai ke mastectomy
- Kenapa perlu mastectomy? Karena tumor itu letaknya dekat nipple dan berukuran besar.
- Ada opsi lain? Ada yang namanya BCT (breast conservation therapy), yang hanya mengambil bagian yang bermasalah. Tapi, ada kemungkinan untuk tumor kembali muncul.

Dan jika betul ganas, maka.... "Jalan kita masih panjaaangg...." #nyanyi

Karena abis ketahuan ganas, akan bisa ditentukan ini masuk kanker stadium apa. Lalu mastectomy. Dilanjut dengan radiasi dan kemoterapi.

Fiuh.

Comments

Popular posts from this blog

Konsul ke dr Evert

Hasil PA & IHK

Ini Dia Kata Dokter Bedah Onkologi (1)